Jaksa Karier Dinilai Lebih Kuasai Faktor Teknis
Jumat, 22 Oktober 2010 – 02:22 WIB
Jaksa karier, kata Gayus, selain menguasai persoalan teknis juga relatif bakal lebih diterima kalangan internal kejaksaan. Dicontohkannya, Kejaksaan menjadi tidak optimal kinerjanya tatkala dipimpin orang luar.
Gayus mencontohkan saat Abdurrahman Saleh menjadi Jaksa Agung hingga akhirnya dicopot dan digantikan Hendarman Supandji. ”Pengalaman menunjukkan, ketika pimpinan kejaksaan dari luar kejaksaan, ternyata realitanya tidak mendapatkan dukungan internal. Yang terjadi justru gejolak dari dalam karena pemimpin drop-dropan itu menjadi pukulan berat bagi korps kejaksaan,” ulas Gayus.
Menurutnya, di kejaksaan masih banyak kader jaksa yang berkualitas untuk mengisi posisi Jaksa Agung. Karenanya Gayus meyakini bahwa kinerja Kejaksaan bakal optimal jika Jaksa Agungnya adalah jaksa karier yang tahu betul persoalan di internal korps Adhiyaksa itu. ”Karakter kepemimpinan orang dari luar pasti berbeda, karena tidak pernah mengetahui seluk beluk kejaksaan,” imbuhnya.