Jalan Bertabur Emas Batangan, Lapis Kaca Tahan Peluru
Kamis, 20 November 2008 – 13:29 WIB
Tetapi saya yakin, kesan itu akan berubah setelah seseorang mengunjungi bagian lain dari kasino. Di Venetian, misalnya. Kalau Anda sempat ke sana, cobalah nikmati setiap detail desain dan fasilitas yang disediakan. Pasti Anda akan sulit berhenti mengaguminya. Sebab, hotel itu tak hanya menyuguhkan keindahan seni lukis dan grafis, tetapi juga kemewahan, suasana romantis, dan kecanggihan teknologi sekaligus.
Empat hal itulah, mungkin, yang membuat Venetian tetap ramai dikunjungi tamu meski letaknya agak jauh dari perbatasan Tiongkok. Seperti diketahui, Venetian terletak di Cotai Strip, kawasan perluasan di Taipa. Pulau kecil yang terletak di luar Makau. Makau dan Taipa dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang cuma butuh beberapa menit saja untuk melintasinya dengan mobil pribadi, bus, dan taksi.
Ketika saya berkunjung ke Venetian, sebenarnya krisis global sudah meledak. Namun, kesan krisis itu sama sekali tak terlihat di sana karena pengunjung masih sangat banyak. Meja-meja judi dan mesin-mesin slotnya juga nyaris tak pernah sepi.
Pengunjung dari Hongkong dan Tiongkok juga masih dominan. Padahal, sejak Juni 2008 lalu, Pemerintah Daerah Istimewa Makau sudah mengeluarkan aturan yang membatasi kunjungan orang-orang dari daratan Tiongkok dan mereka yang bukan penduduk tetap Hongkong.
Namun, tidak begitu suasananya bila Anda datang ke kasino lain. Misalnya, ke Grand Lisboa, yang lokasinya lebih dekat dengan perbatasan dibanding Venetian, serta memiliki 107 mesin slot dan 146 meja judi. Padahal, di lantai dua hotel itu dipajang sebutir berlian berukuran sekitar 3,98 x 3,62 x 1,78 sentimeter. Di dekat kaca penutupnya disebutkan bahwa besarnya berlian itu 218,08 karat. Itu berlian sungguhan lho! Kualitas dan potongannya juga nomor satu.