Jalan Lintas Selatan Jatim: Pacitan Mulus, yang Lain? Sabar
Cukup menguras tenaga. Napas juga ngos-ngosan karena terus menanjak. Namun, dari atas bukit pemandangan menawan tersuguh dengan sempurna. Dari ”jalan setapak” tempat kami berdiri, pemandangan pantai terhampar indah. Pasirnya putih bersih.
Kenalkan, namanya Pantai Ngelarap. Tersembunyi di bawah tebing bukit. Ingin rasanya turun mendekat ke bibir Samudra Hindia itu. Sayang, akses ke sana tidak memadai. Karena jalan belum beraspal, Pantai Ngelarap belum banyak tersentuh pengunjung.
Dari atas ketinggian itu, bukan cuma Pantai Ngelarap yang tampak. Beberapa bibir pantai terlihat berjejer dengan pasir putihnya. Ada Pantai Klatak, Gemah, Bayeman, Sidem, dan Popoh.
Kecuali Ngelarap, lima pantai lainnya sudah mulai dikunjungi banyak wisatawan. Akhir pekan selalu ramai oleh pengunjung. Itu terjadi setelah akses sudah tersambung pada Maret 2017. Jalan beraspal selebar 7 meter sudah mulus. Berkelok-kelok. Naik turun mengikuti kontur bukit yang dilalui.
Akses JLS di Tulungagung memang masih belum tuntas. Dari 54,97 km panjang lintasan, yang sudah teraspal baru 13,34 km. Belum separonya. Jalan menjulur persis dari Desa Besuki ke Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.
Pembangunan JLS juga tersendat-sendat di Kabupaten Trenggalek. Di wilayah itu JLS punya panjang lintasan 78,35 km. Yang sudah tersambung baru 25,50 km. Juga belum setengahnya. Jalannya terputus di kawasan Pantai Prigi.
Itu adalah kawasan pantai yang jadi andalan pariwisata Trenggalek. Di sana berjejer pantai-pantai bersih nan indah. Selain Prigi, ada Pasir Putih, Damas, Cengkrong, dan Pantai Karanggongso.
Di tepi pantai itu menjulur jembatan yang ikonik. Dibangun pada 2012–2014. Pemerintah menyebutnya Jembatan Damas. Namun, warga lebih familier dengan Jembatan Cengkrong. Sebab, infrastruktur sepanjang 200 meter itu melintasi Pantai Cengkrong.