Jalan Lintas Selatan Jatim: Pacitan Mulus, yang Lain? Sabar
Kami kemudian tiba di Jembatan Bondoyudo, Kecamatan Yosowilangun. Jembatan itu menjadi pembatas Lumajang dengan Jember di JLS. Timur jembatan sudah masuk Kabupaten Jember.
Kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri Pantai Paseban, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember. Namun, perjalanan kali ini terganggu. Sebab, jalan yang kami lintasi putus total.
Jalan tanah membentuk jurang menganga hingga 100 meter. Kedalamannya 7 meter. Ruas JLS itu longsor tergerus banjir sekitar 2016. Hingga kini belum ada perbaikan.
***
Di Kabupaten Banyuwangi, sebagian besar akses JLS sudah tuntas. Dari 106,10 km, lintasan yang sudah tuntas sekitar 86,50 km. Sisanya akan dikerjakan secara bertahap. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang (PUCKPR) Banyuwangi Mujiono menyampaikan, selama 2017–2018, sudah 16 km ruas JLS tersambung.
Pekerjaan berada di wilayah Kecamatan Glenmore. Di sana akses melintasi area perkebunan kakao milik PT Perkebunan Nusantara XII. Ada juga lahan milik Perhutani. ”Tahun lalu (2018, Red) ada lanjutan pekerjaan jalan sepanjang 3,5 kilometer,” kata Mujiono.
***
JLS Jatim tergambar utuh di wilayah Pacitan. Dari delapan kabupaten yang dilalui JLS di Jatim, Pacitan jadi satu-satunya wilayah yang aksesnya tuntas 100 persen. Jalanan mulus. Tidak berlebihan kalau melintasi Pacitan via pansela seperti melewati tol gratis. Bonusnya: jalan yang meliuk-liuk. Naik turun mengikuti kontur bukit di kanan kiri jalan. Juga pemandangan pantai.
Itulah yang kami rasakan Senin (7/1) pekan lalu. Selama perjalanan, tidak ada bosannya. Dari 87,44 km, hampir setengahnya adalah perjalanan menyusuri garis pantai. Sepanjang perjalanan sangat Instagramable.