Jalan tak Diaspal, Warga Sandera Mobil Kadis PU
RAHA - Aktivitas di poros Raha-Lakapera, khususnya jalur sepanjang Kecamatan Parigi sampai Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dua hari ini lumpuh total. Hanya kendaraan roda dua yang dapat melintas. Aksi blokade jalan yang dilakukan oleh masyarakat, menuntut percepatan pengaspalan belum berhenti.
Malah lebih parah. Di Desa Wantiworo, masyarakat memblokir jalan dengan menumbangkan pohon mahoni yang berada dipinggir jalan, sehingga menutup seluruh ruas badan jalan. Di Kecamatan Tongkuno, tepatnya di depan SPBU Wakuru. Masyarakat menggali parit di badan jalan, sehingga kendaraan juga tak ada yang bisa melintas.
Mobil Kadis PU Muna yang disandera, ditaruh di badan jalan digunakan juga untuk memblokade jalan. Ke empat bannya sudah dikempiskan. Masyarakat tidak mau tahu, blokade jalan akan dibuka bila telah ada aksi nyata pengaspalan poros Raha-Lakapera.
Kadis PU Muna Ir Yamin Imran yang kembali menemui para pendemo, tidak dapat berbuat apa-apa. Ia malah diminta untuk mendatangkan Kadis PU Sultra.
"Sudah cukup kita dijanji-janji. Kita ingin Kadis PU Sultra datang disini, membuat pernyataan segera merealisasikan pengaspalan. Bila tidak, poros Raha-Lakapera akan terus ditutup," kata Boisandiri, koordinator aksi seperti yang dilansir Kendari Pos (Grup JPNN.com), Rabu (17/9).
Mereka secepatnya menuntut pengaspalan. Ingin melihat langsung alat-alat sudah mulai bekerja. Tidak sekedar hanya janji untuk dilaksanakan pengaspalan. "Sebelum kita lihat mulai dilakukan pengaspalan, blokade jalan tidak akan kita buka," teriaknya.
Begituhalnya, mobil Kadis PU yang disandera tidak akan dilepas sampai janji pengaspalan direalisasikan.
"Kita minta Kadis PU Muna untuk menyampaikan ke Dinas PU Sultra," harapnya.
Sementara itu, Kadis PU Muna Ir Yamin Imran, mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan Dinas PU Sultra. Terkait permintaan untuk menghadirkan Kadis PU Sultra, secepatnya akan dilakukan. Ia meminta agar blokade jalan dibuka, agar aktifitas kembali berjalan normal. "Pengaspalan akan dilakukan tahun ini, anggarannya sudah ada. Bahkan aktifitas pengaspalan sudah mulai dilakukan diwilayah Lahoria," katanya.
Namun penyampaian dari Kadis PU Muna, tidak diindahkan. Masyarakat ingin melihat alat-alat berat sudah beroperasi di Kecamatan Parigi. "Jangan sampai hanya janji lagi," tukas Boisandiri.
Aksi pemblokiran jalan Raha-Lakapera telah sampai di telinga DPRD Sultra. Sejumlah wakil rakyat meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) mempercepat proses pekerjaan jalan. Alasannya, porsi dana telah siap Rp 16 miliar. Anggaran itu berasal dari APBD induk Rp 12 miliar dan APBD Perubahan Rp 4 miliar. (imn/awn)