Jalan Terhuyung-huyung, Sudah Sepekan Terbaring di Rumah Sakit
"Bapak lagi istirahat. Ia sangat kelelahan, dari tadi melayani tamu," katanya.
Pria yang tidak ingin menyebutkan namanya ini pun kemudian mulai bercerita panjang lebar. Menurutnya Syamsul telah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Santosa Bandung, sejak Minggu (16/2) malam.
"Kondisinya saat ini sudah lebih mendingan, setelah dokter melakukan (operasi) penggantian RPM (alat pacu jantung). Alat itu posisinya di dalam tubuh bapak," kata pria yang wajahnya terlihat sangat mirip dengan Syamsul ini.
Ia pun berharap mohon bantuan doa, agar kondisi kesehatan Syamsul semakin membaik, sehingga dapat kembali ceria seperti yang diperlihatkan Syamsul selama ini. Saat ditanya kapan Syamsul akan meninggalkan rumah sakit, pria ini mengaku tidak tahu. Karena sangat tergantung kondisi kesehatan fisik yang ada.
Dihubungi terpisah, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Suka Miskin, Bandung, Giri Purbadi menjelaskan, Syamsul yang sejak beberapa tahun terakhir mendekam dalam penjara yang berada di bawah pembinaannya, sekitar seminggu lalu terlihat terhuyung-huyung jika berjalan. Seperti merasakan kesakitan yang amat sangat pada bagian dada.
"Kalau jalan seperti mau roboh gitu, kayak ada alat pacu jantungnya yang nggak beres. Beliau kan kalau nggak salah sudah dua kali operasi jantung dan dipasangi alat pacu jantung," katanya.
Menghadapi kondisi ini, Giri memerintahkan dokter lapas melakukan pemeriksaan awal. Dan dugaannya ternyata benar, sehingga kemudian Giri merujuk Syamsul untuk segera dirawat di rumah sakit. Ini mengingat peralatan penunjang kesehatan di lapas kurang memadai untuk pasien sakit jantung.
"Baru tiga hari selesai operasi (penggantian alat pacu jantung di RS Abdi Waluyo, Jakarta, red), Syamsul malah minta pulang ke Lapas. Alasannya nggak betah berlama-lama di rumah sakit," katanya.