Ia mengatakan, jika kedua peristiwa itu terjadi secara bersamaan, Sungai Swan bisa naik setinggi 20 sentimeter -yang lebih tinggi dari kenaikan seluruh permukaan air selama abad lalu.
"Apa yang kami prediksi terjadi pada tahun 2050 bisa terjadi dalam delapan tahun ke depan," jelasnya.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa jalan tol akan banjir setidaknya empat kali per tahun pada tahun 2050, dengan gelombang badai yang lebih sering dan lebih parah, memperburuk kenaikan permukaan laut rata-rata.
"Pada tahun 2100, jalan tol itu akan berada di bawah permukaan air sepanjang waktu," kata Prof Pattiaratchi.
Dr Kerry Trayler, yang merupakan ilmuwan utama di Divisi Sungai dan Muara Departemen Keanekaragaman Hayati, Konservasi dan Atraksi, mengatakan bahwa sebagian besar banjir di Sungai Swan akan disebabkan oleh dua kecenderungan.
Salah satu kecenderungan itu akan semakin memperparah badai musim panas, menyebabkan banjir hulu, dan lainnya, banjir muara dari kenaikan permukaan air laut dan gelombang badai.
"Kami perlu melihat solusi yang ada di seluruh dunia. Kami tidak menangani hal ini sendiri," kata Dr Trayler.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News