Jalanan Lengang, Bus Kota Seruduk Empat Mobil
SURABAYA – Mentang-mentang jalanan sedang lengang, bus kota pun melaju sesuka hati dan menyeruduk empat mobil, kemarin. Untung, tidak ada korban jiwa dalam tabrakan beruntun itu.
Peristiwa tersebut terjadi sesaat setelah bus kota bernopol L 7903 UL mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Demak, Surabaya. Dalam kondisi jalan yang cukup lengang, bus yang dikemudikan Huda, 40, itu melaju cukup kencang. Kecepatan diperkirakan mencapai 60 km/jam.
Dalam kecepatan tersebut, Huda sebenarnya sudah menyadari palang pintu kereta api yang berada kurang lebih 500 meter di depannya akan menutup. Apalagi, ada Daihatsu Ayla warna merah di depannya yang berjalan melambat untuk berhenti. Selain itu, ada tiga mobil lain yang sudah berhenti beriringan tepat di depan lintasan kereta api Jalan Demak. Huda pun bermaksud ikut mengurangi kecepatan busnya.
Namun, dia sangat kaget saat menginjak pedal rem. Sebab, kecepatan bus jurusan Osowilangun-Bungurasih itu ternyata tidak berkurang. Malah keadaan jalan yang agak menurun makin menambah kecepatannya.
Bus tersebut meluncur kencang tanpa kendali. Huda panik. Akhirnya.. brak! Bus kota menyeruduk Daihatsu Ayla milik Fanny Wiraga dari belakang. Insiden tersebut memicu tabrakan karambol.
Saking kerasnya tabrakan, Ayla menabrak mobil di depannya, yakni Toyota Avanza warna hitam nopol L 1353 KO. Lalu, Avanza hitam itu ganti menyeruduk Mitsubishi Kuda warna biru silver nopol N 703 HA. Kendaraan terakhir yang menjadi korban adalah Avanza warna silver nopol W 1116 XG.
Empat mobil yang terlibat tabrakan beruntun itu rusak cukup parah di bagian depan dan belakang. Kerusakan paling fatal adalah mobil milik Fanny. Kaca belakang pecah, bodi belakang penyok. Padahal, baru dua bulan pria asal Babat, Lamongan, itu membeli mobil tersebut.
''Baru dua minggu lalu pelat nomornya keluar. Rencananya, mau ke Banyu Urip untuk silaturahmi. Malah ditubruk ngene,'' kata Fanny saat ditemui Jawa Pos setelah kejadian.
Huda mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tidak berniat menabrak mobil milik Fanny. Sesaat setelah sadar remnya blong, dia berpikir untuk banting setir ke kanan. Ke arah trotoar dan tanaman.
''Tapi, waktu mau banting setir ke kanan, saya lihat ada motor. Daripada risiko pengemudinya terluka atau tewas, saya pasrah saja nabrak mobil di depan,'' jelas Huda.
Keputusannya cukup tepat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Empat penumpang Daihatsu Ayla yang ditabraknya hanya mengalami shock. Begitu pula penumpang tiga mobil lain.
Sementara itu, Kapolsek Bubutan Kompol I Ketut Madia mengatakan, meski tidak ada korban jiwa, tabrakan karambol tersebut tetap diproses. ''Sudah dilimpahkan ke Unit Laka Polrestabes. Jadi, nanti kasus ini diselesaikan di sana,'' tandasnya. (rid/c7/oni/flo/jpnn)