Jalur KA Kota-Priok Penuh Bangunan Liar
Senin, 25 Agustus 2008 – 13:06 WIB
"Selain pemukiman liar di sekitar rel, memang harus dilakukan perbaikan di beberapa rel dan bantalan kereta api yang rusak. Karenanya langkah yang pertama dilakukan adalah melalui sosialisasi," ujar Kepala Humas Kereta Api Indonesia Akhmad Sujadi, sesaat sebelum membuka Napak Tilas Jalur Kota – Priok di Stasiun Kota Jakarta (24/8).
"Memang rencananya akan ada underpass di situ," tegasnya.
Menurutnya , saat ini sekitar 2.000 lebih bangunan liar berdiri di sepanjang perlintasan KA Kota-Priok. Selain itu masyarakat juga memanfaatkan rel sebagai jalur transportasi lori untuk mengangkut barang-barang keperluan sehari-hari. Selama dua bulan ke depan, warga diminta membongkar sendiri bangunannya. Lewat dari waktu itu, akan dibongkar secara paksa oleh petugas.
Pemerintah pusat dan PT Kereta Api (Persero) memang segera membuka jalur kereta api Stasiun Kota-Tajung Priok, sejauh 8,3 kilometer, pada awal 2009. Terkait hal itu PT. KA mengadakan sosialisasi kepada masyarakat disekitar jalur.
Melalui surat No:D1/UM/04/VIII/2008 PT.KA memperingatkan para pemilik dan penghuni bangunan liar di tanah PT Kereta Api (Persero) bahwa jalur Jakarta Kota – Priok bakal dihidupkan kembali, Karenanya para pemilik dan penghuni bangunan liar diharapkan dengan sadar untuk melakukan pembongkaran. "Kami harap masyarakat dengan sadar membongkar sendiri bangunannya, sebab bila tidak terpaksa akan dibongkar," tegas Judarso Widyono, Kepala Daerah Operasi1 Jakarta PT Kereta Api (Persero).
Sementara itu, Soerojo, salah seorang warga yang tinggal disekitar kawasan Kampung Bandan mengatakan, sebagai masyarakat kecil dirinya tidak bisa apa-apa bila hal itu dilakukan. Dirinya berharap hanya satu jalur saja yang dipergunakan nantinya. "Kita ini orang susah, mau menempati dimana lagi. Semoga saja yang dipakai hanya satu jalur saja," katanya.