Jalur Pipa Pertamina Beroperasi Kembali
jpnn.com - JAKARTA - Pipa produk Pertamina di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat, yang bocor dan meledak telah selesai diperbaiki. Kemarin jalur pipa tersebut beroperasi normal kembali.
Di sisi lain, dugaan illegal tapping yang menyebabkan terjadinya ledakan Kamis (28/8) lalu terus diselidiki.
Assistant Manager External Relation MOR III Pertamina Milla Suciyani mengungkapkan, uji coba penyaluran bahan bakar minyak (BBM) telah dilakukan pasca tuntasnya perbaikan.
Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan tidak adanya rembesan sehingga pipa dapat dipergunakan kembali. "Pertamina telah kembali memompa solar dari Terminal BBM Balongan ke Terminal BBM Plumpang," ujarnya kemarin (30/8).
Pada penyaluran awal, rata-rata aliran (flow rate) diatur pada kecepatan 380 kilo liter (KL) per jam dan akan terus ditingkatkan kecepatannya sesuai dengan kebutuhan. Hal itu dilakukan sesuai prosedur yang berlaku sembari tetap mengamati kondisi pipa-pipa tersebut.
"Kecepatan maksimal penyaluran pada jalur pipa"1 ini bisa mencapai 1500 kilo liter per jam," ungkap Milla.
Selama pipa jalur 1 dalam perbaikan, tidak ada gangguan pasokan BBM ke Terminal BBM Plumpang. Sebab, selain dipasok melalui pipa, BBM di Plumpang juga dipasok melalui jalur laut.
"Solar di Plumpang tetap terjaga pada posisi stok sangat aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Pertamina juga fokus pada upaya penanganan korban dan masyarakat terdampak di sekitar lokasi kejadian. Untuk tiga orang korban meninggal, Pertamina memberikan santunan kepada ahli waris.
Perusahaan pelat merah itu juga menanggung biaya perawatan empat orang yang mengalami luka bakar dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.
Menurut polisi, kebakaran pipa tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dan empat lainnya luka bakar. Selain itu, tiga rumah, 55 pohon kelapa, 10 ekor kambing, dan 1 unit sepeda motor ikut terbakar. Rumah semipermanen yang terbakar dilewati jalur pipa dan terletak di bantaran sungai.
Pertamina berdalih bahwa kebakaran itu terjadi akibat kebocoran pipa. "Ditemukan bekas galian tanah tepat di bawah pipa yang bocor dan juga peralatan untuk melubangi pipa," tutur Milla.
Dengan fakta tersebut, patut diduga ada pihak yang berniat mencuri solar pada jalur tersebut. "Pertamina menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian," katanya. (wir/ca)