Jamin Stok Beras Aman
jpnn.com - JAKARTA–Meski tengah memasuki musim paceklik hingga pertengahan bulan tahun depan, pemerintah menjamin stok beras nasional cukup, terutama menjelang Natal dan pergantian tahun. Diperkirakan, stok beras di Perum Bulog hingga akhir tahun mencapai 1,7 juta ton. Bulog pun terus melakukan intervensi dan operasi pasar guna menstabilkan harga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, beras di tangan Bulog saat ini mencapai 1,3 juta ton, sementara masih akan ada tambahan dari impor yang masih dalam perjalanan sebanyak 400 ribu ton, sehingga total stok akhir tahun sebesar 1,7 juta ton. Menurutnya, siklus tahunan pada Desember menjelang Natal dan tahun baru memang mengalami kenaikan dan bakal drop lagi ketika memasuki musim panen. ’’Di musim paceklik seperti sekarang ini beras kita cukup, suplai cukup.
Bisa kita lihat di Pasar Induk Cipinang tadi bisa di atas 3 ribu ton per hari. Stabilitasi harga kita lakukan dengan operasi pasar,’’ katanya saat melakukan sidak ke Pasar Induk Cipinang, Pasar Klender, dan Gudang Bulog di Jakarta kemarin (22/12). Tak hanya di Pasar Induk Cipinang, menurut Hatta, di seluruh Indonesia laporan menyebutkan stok dalam keadaan baik. Saat ini harga beras termurah di kisaran Rp 6.300 hingga Rp 6.400 per kg. Sementara, beras premium dengan pecahan lima persen harganya Rp 7.200 per kg.
:TERKAIT Tahun depan, produksi beras nasional ditarget naik menjadi 74 juta ton, di mana sebanyak 3,5 juta ton berasal dari petani lokal. Pemerintah bertekad memperbanyak cadangan beras di gudang Bulog, salah satunya dengan melakukan impor agar harga beras di pasaran tetap stabil. Paling aman, stok beras di gudang Bulog minimum 1,5 juta ton, dan ke depan akan terus ditingkatkan secara bertahap minimum 2 juta ton.
’’Semakin banyak beras kita di gudang semakin bagus. Impor itu untuk berjaga-jaga. Kita tidak ingin kalau ada gangguang sesuatu, kita siap. Kan selalu saya katakan, kita tidak perlu membentangkan payung ketika hari belum hujan, tapi payung harus tetap ada di sebelah kita siapa tahu cuaca memburuk,” kata Hatta. Untuk tahun ini, Bulog telah melakukan operasi pasar dengan lebih dari 370 ribu ton beras.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 110 ribu ton dialokasikan ke Cipinang. Di samping itu, Hatta juga menekankan pentingnya harga pokok pembelian (HPP) kepada para petani harus proporsional. Maksudnya, keuntungan tak cuma dinikmati petani tapi juga para pedagang. ’’Proporsional itu tidak sedikit di petani, (dan tidak) besar di jalan,” tuturnya.
Nah, kuncinya menurut Hatta, dengan memperbaiki sektor logistik. Jika kendala dalam sektor ini, seperti kondisi angkutan, diperbaiki, maka biaya logistik pun bisa berkurang. Selain itu, disinggung rencana kenaikan HPP beras dan gabah tahun depan, pemerintah masih akan melakukan pembahasan. Penyesuaian HPP itu bisa dilakukan seiring dengan terjadinya tren harga baru di dunia.
Tapi yang jelas, lanjut Hatta, HPP itu sendiri telah memperhitungkan keuntungan bagi petani. ’’Intinya bagaimana beras di petani dengan di konsumen tidak terlalu jauh gap (selisih) harganya itu,’’ ungkap Hatta. (lum)