Janda Hamil Muda Itu Bukan Bunuh Diri Tapi Dibunuh Kekasih
“Seorang saksi ketika dimintai keterangannya mengungkapkan, sebelum korban tewas, pada Selasa (21/11) malam, korban sempat bertengkar dengan Junaidi alias Gepeng. Saksi tersebut sempat melerainya,” ujarnya.
Lanjutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, dipastikan korban tewas bukan karena bunuh diri, melainkan akibat dibunuh dengan cara digantung.
“Hanya dalam tempo 2 jam, tersangka berhasil diringkus dari kawasan Jalan Denai. Saat diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya yang telah membunuh korban. Selanjutnya tersangka diboyong ke Mako guna menjalani pemeriksaan intensif,” terangnya.
Dalam pemeriksaan, Gepeng menyebutkan bahwa sebelum membunuh, dia dan korban tiba di kontrakan pada Selasa sekira pukul 22.00 wib. mereka bertengkar lantaran korban yang hamil 3 bulan hendak ditinggalkan. Korban kemudian mengambil bangku dan meletakkannya di atas tempat tidur.
“Korban naik ke atas kursi dan mengikat lehernya dengan kabel listrik. Tersangka kemudian menarik ujung kabel dan mengikatkannya di tiang plafon. Tiba-tiba Junaidi alias Gepeng menendang kursi tersebut, sehingga korban tergantung, sedangkan tersangka hanya melihat saja.
“Setelah korban tak bernyawa lagi, tersangka memotong kabel tersebut dengan pisau cutter, sehingga tubuh korban terlentang di atas kasur. Selanjutnya tersangka kabur melalui kamar sebelah,” terangnya.
“Untuk motif pembunuhan ini dikarenakan tersangka hendak kembali dengan istrinya yang sempat ditinggalkannya. Dan tersangka tak mau bertanggung jawab dengan kehamilan korban. Sedangkan barang-bukti yang kita sita di antaranya pisau cutter, kabel listrik warna putih, kursi dan jaket warna hijau,” pungkasnya sembari menambahkan tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.
Sedangkan rekan-rekan Junaidi alias Gepeng yang berpofesi sebagai sopir angkot 51/5 ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa Junaidi sudah sering tak menarik angkot.