Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Abaikan Keluhan Anak setelah Jatuh

Kamis, 21 Agustus 2014 – 01:47 WIB
Jangan Abaikan Keluhan Anak setelah Jatuh - JPNN.COM
ORANG TUA HARUS TANGGAP: Gambar seorang anak terjatuh saat mengikuti lomba bakiak. (Budiman/Sumatera Hari Ini/JPNN)

jpnn.com - SURABAYA – Tidak boleh diabaikan keluhan yang disampaikan anak. Apalagi anak mengaku baru saja jatuh ketika bermain atau naik sepeda. Orang tua sebaiknya tanggap dan segera memeriksakan buah hatinya ke dokter. ’’Untuk memastikan anak tidak mengalami cedera yang berdampak pada tumbuh kembangnya,’’ kata dr Anggita Dewi SpOT.

Dokter spesialis ortopedi pediatri Rumah Sakit Ortopedi dan Traumatologi Surabaya itu mengatakan, anak-anak rentan mengalami patah tulang. Sebab, aktivitasnya terbilang tinggi. Kebanyakan anak mengalami patah tulang ketika bermain di rumah. Misalnya, terjatuh dari pohon, tangga, dari atas tempat tidur, maupun terpeleset saat berlari. ’’Dalam tiga tahun, ada 63 anak yang menderita patah tulang. Sekitar 85 persen terjadi di rumah,’’ paparnya.

Sayangnya, masih ada orang tua yang mengabaikan keluhan sakit yang diungkapkan buah hatinya. Apalagi muncul memar atau bengkak di organ gerak, seperti tangan dan kaki. ’’Bukannya dibawa ke dokter, malah dipijat. Itu kan salah besar,’’ kata dokter yang akrab disapa Anggi itu.

Pemijatan bisa memperparah cedera. Bahkan, tidak jarang bisa mengubah bentuk dan fungsi anggota tubuh yang patah. Anggi mengatakan, bila patah tulang tertutup, sulit dilihat dengan mata telanjang. Untuk mengetahuinya, dokter kerap menyarankan pasien menjalani pemeriksaan rontgen. ’’Lha kalau langsung dipijat, bagian yang patah bisa berubah bentuk dan posisi. Ini malah akan menyulitkan penyembuhan,’’ terangnya.

Kalau dipijat tidak kunjung sembuh, baru dibawa ke dokter. Dalam kondisi sudah patah, tidak ada cara selain operasi pemasangan pen. ”Ini yang sering ditakutkan. Jadi, orang tua enggan berobat ke dokter,” ucap Anggi. Padahal, bila buah hatinya diperiksa lebih awal, bisa jadi kemungkinan kecil dioperasi.

Karena itu, Anggi menyarankan orang tua lebih perhatian dan tanggap kepada si kecil. Sebab, cedera masa kecil yang tidak tertangani bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan. ”Anak bisa jadi cacat seumur hidup dan mengganggu masa depannya,” terangnya. Yang perlu dilakukan hanyalah penanganan dini dengan segera dibawa ke dokter saat si kecil mengeluh sakit atau terjadi pembengkakan pada anggota tubuhnya.(bir/c6/ai)

SURABAYA – Tidak boleh diabaikan keluhan yang disampaikan anak. Apalagi anak mengaku baru saja jatuh ketika bermain atau naik sepeda.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News