Jangan Ada Lagi Pelototan Mata di Danau Toba
Arist mengatakan hal tersebut berdasar pengamatannya saat jalan-jalan di sekitar Danau Toba.
“Orang mau beli souvenir, dibolak-balik dulu. Penjualnya marah, orang yang pegang-pegang souvenir dipelototi, dipaksa beli. Ini beda jauh dengan di Bali, penjualnya tetap ramah, tetap senyum meski tidak jadi beli. Nah, mari mentalitas seperti itu kita ubah, mari tebarkan senyum untuk tamu-tamu Danau Toba, perlakukan mereka seperti raja,” imbau Arist.
Kritikan lain menyangkut atraksi atau tontotan yang disajikan ke pengunjung Danau Toba. Menurutnya, selama ini atraksi budaya yang ditampilkan membosankan.
“Kalau hanya si Gale-gale, tortor, itu pasti membosankan. Tantangan bagi pemda setempat, bagaimana menyuguhkan aspek budaya menjadi sesuatu yang menarik bagi industri pariwisata. Jangan hanya tortor saja,” ulasnya. (sam/jpnn)