Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
Jumat, 05 Agustus 2011 – 14:58 WIB
"Jangan hanya karena hubungan Indonesia dengan negara tetangga baik lalu kita pikir bisa diselesaikan dengan prinsip G to G (government to government). Aktivis kemerdekaan Papua sudah meniru perjuangan aktivis Timor Leste di luar negeri," cetusnya.
Selain gerakan intelektual melalui organisasi di luar negeri, pemerintah juga harus mewaspadai gerakan melalui media sosial yang saat ini terbukti efektif menggalang dukungan. Beberapa aktivis termasuk mantan diplomat Indonesia yang saat ini bermukim di Papua Nugini juga harus diwaspadai. "TNI dan Polri jangan sampai salah antisipasi mengenai gerakan di lapangan. Diplomat di Kementerian Luar Negeri juga harus waspada, Anda lihat kemerdekaan Indonesia karena perjuangan intelektual yang juga putra Indonesia yang ada di Belanda dan India," imbuhnya.
Lalu bagaimana saran bagi pemerintah? Ikrar berharap pemerintah dapat segera mencari informasi mengenai siapa aktor dan penyebab munculnya gerakan tersebut. "Harus ditemukan siapa aktor yang bisa mewakili organisasi tersebut dan yang bisa diajak dialog. Yang penting diplomasi dan Kementerian Pertahanan serta Kementerian Luar Negeri juga harus benar-benar memahami sejarah Papua," tandasnya. (tas/jpnn)