Jangan Cuma Mengancam, Menko Rizal Ditantang Sikat Langsung
"Jadi harus segera dilakukan, bayar ganti rugi. Karena menangani Danau Toba tak bisa lagi menunggu hari esok. Apa yang bisa dilakukan hari ini, harus dilakukan. Negara harus akui dosanya dan langsung perbaiki. Menyelamatkan Danau Tiba melebihi dari semua yang kita miliki," ujarnya.
Hinca mengatakan hal tersebut, karena kondisi yang terjadi di Danau Toba benar-benar sangat mengkhawatirkan dan awut-awutan. Kesimpulan tersebut bukan hanya opini dan pendapat orang semata, namun lebih kepada pengalaman pribadi menyusuri Danau Toba selama ini.
"Saya keliling di situ melihat sendiri, di sana sudah tidak karu-karuan. Harus secepatnya ditangani dengan segala risiko yang ada. Baik itu mengganti rugi atau mencari jalan keluar bagi petani. Jangan dikira menyelesaikan itu tak keluar duit. Jangan sampai Tuhan marah, sudah dikasih alam yang begitu indah, malah disia-siakan," ujarnya.
Hinca secara khusus menyambut baik upaya pembangunan yang mulai dikerjakan pemerintah saat ini bagi Danau Toba. Antara lain saat naik ke Pusuk Buhit, ia melihat kalau kini Tanah Ponggol sudah diperbaiki. Demikian juga jalan provinsi sebagai bagian dari ring road Danau Toba, sudah mulai dikerjakan.
"Saya lihat jembatan-jembatan juga sudah mulai dibangun. Nah kalau infrastruktur ini selesai, maka secara otomatis akan menggerakkan segalanya," kata Hinca.
Namun begitu menurutnya, pembangunan tidak cukup hanya fisik. Pendidikan juga perlu ditingkatkan. Demikian juga dengan warisan budaya yang ada, pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin membantu masyarakat melestarikannya.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan pihaknya bakal menuntut sejumlah perusahaan perikanan yang beroperasi dan dinilai merusak ekosistem perairan yang ada di danau Toba, Sumatera Utara.
"Kami kasih waktu satu tahun untuk cabut. Kalau tidak bisa cabut baik-baik, maka akan kami tuntut menggunakan Undang-Undang Lingkungan Hidup," kata Rizal di Wisma Antara, Jumat pekan lalu.