Jangan Disepelekan, 7 Gangguan Kesehatan ini Harus Segera Diperiksa
jpnn.com - Gangguan kesehatan punya tanda dan gejalanya masing-masing. Ada yang bisa hilang sendiri. Tetapi ada juga yang merupakan tanda dari penyakit yang lebih serius. Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, ada beberapa gejala gangguan kesehatan yang sebaiknya diwaspadai. Kondisi tersebut biasanya perlu mendapatkan pemeriksaan tenaga medis sesegera mungkin.
Lalu kondisi gangguan kesehatan macam apa saja yang harus diwaspadai?
1. Pusing dan nyeri di kepala
Kalau Anda sering mengalami sakit kepala yang intensitasnya berat, jangan disepelekan. Itu bisa jadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
“Jika frekuensi sakit atau nyeri di kepala terhitung sering dan intensitasnya berat, bisa jadi Anda terkena migrain, tekanan darah tinggi, bahkan yang paling parah adalah tumor otak,” ungkap dr. Dyan.
2. Nyeri perut
Nyeri di perut juga merupakan keluhan umum yang membuat penderitanya tak akan langsung berobat ke dokter. Penyebabnya bisa karena gangguan pada organ dalam perut maupun bukan.
Beberapa nyeri perut berikut harus Anda waspadai:
- Nyeri perut dengan rasa sakitnya tak kunjung hilang misalnya diare berkepanjangan
- Nyeri perut disertai mual atau muntah bisa menandakan penyumbatan usus, infeksi saluran pencernaan, peradangan, batu ginjal, kista ovarium, mag, bahkan serangan jantung
- Jika terdapat darah di tinja bisa jadi itu gejala wasir, kolitis, perdarahan di lambung, hingga kanker usus besar
- Nyeri muncul mendadak dan intens waspadai usus buntu dan mag akut
- Sakit perut disertai dengan penurunan berat badan yang signifikan kemungkinan Anda mengalami batu empedu atau batu ginjal
Jika Anda mengalami nyeri perut yang disertai demam itu menunjukkan adanya infeksi.
3. Lidah jadi kaku dan bicara cadel
Beberapa obat-obatan seperti obat pereda nyeri bisa menyebabkan bicara jadi cadel. Namun, gejala tersebut juga bisa menjadi salah satu gejala stroke.
“Cadel mendadak itu adalah salah satu gejala stroke yang perlu diwaspadai, apalagi jika gejala tersebut juga disertai dengan perubahan raut wajah yang menjadi asimetris,” tambah dr. Dyan.