Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin
Menyelamatkan Diri Masing-Masing (1)Senin, 27 Oktober 2008 – 02:34 WIB
![Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/uploads/berita/dir27102008/img2710200888951.jpg)
Sampai setelah itu pun, dia masih belum bisa berangkat ke bandara untuk terbang ke Semarang di mana jenazah ibunya sudah menunggunya. Dia masih harus memimpin rapat yang satu lagi untuk menyelamatkan pasar modal. Dia putuskan agar pasar modal dibuka kembali hari Senin dengan taruhan besar. Akibat keputusannya itu begitu kritis: selamat atau hancur.
Pilihan begitu sulit. Sampai-sampai dia berpesan kepada pengelola pasar modal agar sebelum membuka transaksi hari Senin itu, mereka lebih dulu mengucapkan tiga kalimat yang bukan dari buku teks ekonomi. Bahkan, kalimat itu harus diucapkan masing-masing tiga kali: Lailahaillallah, Allahu Akbar, dan Bismillah. Barulah dia berangkat ke Semarang. Itu pun harus segera kembali ke Jakarta ’’menjaga” keadaan yang gawat.
Tapi, dia tidak mau dipuji. ’’Pujilah DPR, khususnya Komisi XI DPR,” katanya kepada saya. Dia sangat bangga bahwa kali ini DPR sangat mengerti situasi. ’’Semula saya sangat khawatir. Kita ini mestinya lebih rawan daripada negara lain,” ujarnya.