Jangan Lupakan Macan Muda
jpnn.com - JAKARTA - Sejak digulirkan pada 2008, Persija Jakarta tak sekalipun mencatatkan nama sebagai tiga besar ISL U-21. Mandulnya prestasi Persija di ajang ISL setidaknya bertali tiga uang dengan sistem pembinaan yang juga tak membuahkan prestasi.
Musim ini, Semen Padang U-21, yang adalah klub pendatang baru dari hasil peleburan dua kompetisi, membuktikan pembinaan mereka memang galak. Bahkan, semifinalis ISL U-21 merupakan perwakilan tim yang juga lolos di babak delapan besar ISL. Dengan kata lain, pembinaan yang kuat akan melahirkan tim yang kuat pula.
Manajemen Persija pun sadar benar akan hal ini. Sayang, klub berjuluk Macan Kemayoran itu tidak melakukan tindakan bergegas untuk mempersiapkan tim yang kalah di persimpangan jalan. Jangankan untuk membentuk cepat tim usia muda, tim senior Persija pun hingga kini masih menunggu sosok pelatih baru.
“Persija U-21 juga akan kami rombak besar-besaran,” ujar Wakil Presiden Klub Persija Asher Imaret Siregar. “Pembinaan tim ini akan kami galakkan musim depan. Kami tak ingin prestasi usia muda juga menurun,” sambungnya saat ditemui di kantor Persija beberapa waktu lalu.
Langkah manajemen untuk memperkuat barisan tim usia muda ini sejatinya sudah cukup bergeliat musim ini. Gilbert Ricard Dwaramury dikontrak lima musim untuk membuat pembinaan usia muda berjalan meningkat. Sayangnya, saat tim lain terus berburu pemain muda, Persija masih berjalan di tempat untuk melihat potensi pemain muda.
Persebaya adalah salah satu klub yang langsung bertindak cepat dalam perburuan pemain muda. Usai perhelatan Piala Asia U-19, tujuh pemain Tim Nasional U-19 langsung digandeng. Meski belum tentu bisa bermain untuk tim senior Persebaya di putaran ISL musim depan, ketujuh pemain bisa jadi harapan masa depan Bajol Ijo.
Persija bukannya tak tertarik memburu pemain-pemain potensial itu, tapi langkah Persija selalu kalah selangkah sampai dua langkah dengan klub lainnya. Mengenai persiapan Persija U-21, manajemen Persija baru akan memikirkan perubahan signifikan seperti yang mereka inginkan setelah datangnya pelatih baru Persija senior.
“Bisa jadi sistemnya seperti musim lalu, kami gunakan asisten pelatih untuk melatih Persija U-21. Setelah datangnya pelatih baru, nanti kami akan langsung kami persiapkan juga untuk tim usia muda ini,” terang Asher.
Banyak pemain potensial di negeri ini termasuk di Jakarta. Tapi, potensi tersebut tak akan berkembang jika tim pencari bakat Persija mandek. Mengontrak pemain bintang muda memang bisa jadi solusi tetapi tetap tak menyelesaikan masalah. Persija U-21 juga perlu perhatian yang besar sama seperti seniornya. (abd)