Jangan Terkecoh, ini Cara Membedakan Masker Asli dengan yang Palsu
“Kalau masker palsu, dia tidak memiliki filter molekul, jadinya hanya menahan udara saja. Seharusnya fungsi aslinya menahan molekul yang berterbangan di sekitar sehingga tidak tertular penyakit,” katanya dalam media briefing di Jakarta pada Sabtu, 29 Februari 2020.
Agar tetap aman dan terhindar dari masker tiruan, dr. Adib pun mengimbau agar membeli masker dengan dua warna berbeda. Misalnya, warna biru dan putih atau hijau dan putih.
“Jadi, yang ada warna hijau depannya dan yang dalamnya warna putih itu menunjukan ada lapisan penyaring untuk molekul besar seperti virus dan bakteri. Kalau bisa beli yang beda warna depan dan belakang seperti ini,” jelasnya.
Secara fisik, masker yang palsu itu lembarannya tipis. Sedangkan masker asli akan terasa tebal karena memiliki tiga lapisan penyaring. Pada lapisan luar fungsinya untuk mencegah percikan masuk ke masker, lapisan tengah untuk filtrasi, dan yang bagian dalam menyentuh mulut dan serta hidung fungsinya untuk absorbsi.
Dr. Adib juga menyarankan agar sebaiknya langsung membeli di apotek atau swalayan yang legal serta terpercaya.
Hati-Hati Masker Kesehatan yang Bekas Daur Ulang
Selain masker palsu, beredar kabar pula bahwa masker bekas pakai dijual kembali ke masyarakat. Bahkan, ada sebuah video yang mempertontonkan adanya pengemasan masker yang tidak higienis.
Di dalam video tersebut, terlihat beberapa orang sedang mengemas timbunan masker kesehatan yang tergeletak di lantai. Mereka mengumpulkan masker tersebut pakai tangan dan dimasukkan ke plastik bening.
Terlihat juga beberapa orang berdiri sambil menginjak masker yang belum dikemas tersebut.