Januari, Harga Solar Berpotensi Naik Rp 500 Per Liter
Kini, tutur Abe, laba dari penjualan solar tidak bisa lagi digeser untuk menutupi kekurangan subsidi BBM.
Alasannya, Pertamina harus memperhitungkan laba hasil penjualan solar dalam neraca pembukuan keuangan perseroan pada akhir tahun ini.
’’Nah, Januari kan sudah beda tahun. Tidak bisa digeser kan? Jadi, harus start. Pasti agak besar kenaikannya,’’ ujarnya.
Pertamina, lanjut Abe, masih menanti kebijakan pemerintah untuk kenaikan harga BBM pada tahun depan.
’’Pemerintah berani tidak menaikkan harga mengikuti harga minyak pada awal tahun baru. Tabungan laba Pertamina sudah tidak bisa dipakai buat tahun depan,’’ ungkapnya.
Hingga kuartal ketiga 2016, Pertamina berhasil meraup laba bersih USD 2,83 miliar atau sekitar Rp 37,06 triliun.
Keuntungan tersebut melonjak 209 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni USD 914 juta atau Rp 11,97 triliun.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Pertamina dan PLN bersinergi untuk menciptakan ketahanan energi.