Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jarak Pengeboran 4 KM atau 2,5 KM?

Senin, 18 Januari 2016 – 03:31 WIB
Jarak Pengeboran 4 KM atau 2,5 KM? - JPNN.COM
Kawasan yang terdampak lumpur di Sidoarjo. Foto ; Dok Jawa Pos

jpnn.com - Rencana PT Lapindo Brantas untuk melakukan pengeboran kembali migas di wilayah Sidoarjo terus memunculkan pro kontra. Bahkan termasuk pada hal detail sekalipun. Terbaru, polemik terjadi seputar jarak antara sumur TGA 6 yang berada di area TGA 1, yang akan dibor Lapindo dengan pusat semburan lumpur.

Jika merujuk data dari BLH Sidoarjo, jaraknya adalah 2,5 KM. Itu ditegaskan oleh Kepala BLH Sidoarjo, Yohanes Siswojo. Data tersebut berbeda dengan yang dirilis oleh pihak Lapindo yang menyebut angka 4 KM sebagai jarak yang benar.

”Saya tidak mau mengubah pernyataan saya. Jarak sumur yang akan dibor dengan pusat semburan hanya 2,5 KM,” tegas Yohanes.

Lebih lanjut Yohanes menjelaskan pemaparannya berdasarkan peta lapangan Wunut dan Tanggulangin yang ada di dokumen UKL/UPL. Sesuai peta tersebut, lapangan Tanggulangin terletak 3,5 KM sebelah timur dan 2,5 KM dari titik semburan lumpur Sidoarjo.

”Datanya memang seperti itu. Jaraknya 2,5 KM dari titik semburan lumpur,” katanya.
Sementara itu, di lain pihak, PT Lapindo Brantas melalui PR Manajernya, Arief Setyo Widodo mengatakan informasi yang beredar sebelumnya tidak tepat.

“Sumur TGA 6 yang akan kami bor itu berdampingan dengan sumur TGA 1 yang jaraknya memang 4 KM dari pusat semburan. Di lapangan Tanggulangin, sumur terdekat dengan pusat semburan adalah sumur TGA 5 yang jaraknya kurang lebih 2,5 KM dari pusat semburan. Nah, dari sumur TGA 5 ke TGA 1  jaraknya 1,6 KM, namun jika ditarik garus lurus dari pusat semburan, jaraknya bukan 4,1 KM tetapi 4 KM,” tegas pria yang biasa disapa Yoyok itu.

Menurutnya, sangat gampang bagi siapapun untuk mengetahui persis berapa jarak antara sumur TGA 6 yang akan dibor di Desa Kedungbanteng dengan pusat semburan. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi Google Earth.
Namun, karena sumur TGA 6 belum ada, sebagai patokan bisa digunakan letak sumur TGA 1, yang nantinya akan bersebelahan dengan sumur TGA 6 yang akan dibor. Dari situ akan terlihat jika ditarik garis lurus jarak pusat semburan ke titik sumur yang akan dibor adalah 4 KM, karena letaknya hanya berjarak 50 meter dari sumur TGA 1 yang hingga kini masih memproduksi gas dengan aman. (pda)
 

Rencana PT Lapindo Brantas untuk melakukan pengeboran kembali migas di wilayah Sidoarjo terus memunculkan pro kontra. Bahkan termasuk pada hal detail

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News