Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jarang Komunikasi dengan DPW, SDA Ngambek?

Jumat, 21 Februari 2014 – 08:53 WIB
Jarang Komunikasi dengan DPW, SDA Ngambek? - JPNN.COM

jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) sudah jarang berkomunikasi dengan pengurus wilayah. Ada dugaan, ini terkait gagalnya dia mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (capres) tunggal dalam agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II di Bandung, awal bulan lalu.

“Setelah gagal capres tunggal, Pak Surya sudah jarang mengadakan komunikasi dengan pimpinan wilayah,” jelas sumber Radar Bogor (Grup JPNN).
    
Penelusuran wartawan Radar Bogor, penjegalan deklarasi pencapresan tunggal SDA sudah dirancang sebelum Mukernas. Adalah Ketua DPW Jabar Rachmat Yasin, Ketua DPW Sumatera Utara (Sumut) Fadly Nurzal, dan Ketua DPW Sulawesi Selatan (Sulsel) Amir Uskara, menjadi komandan penggembosan langkah ketumnya sendiri.
    
Awal Januari, sejumlah elite partai berlambang Ka'bah ini dikumpulkan SDA di rumah pribadinya di Jalan Jaya Mandala VII, Komplek Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Rachmat Yasin (RY) turut diundang dalam pertemuan singkat itu.

“Saat itu semuanya terdiam ketika SDA menegaskan akan mendeklarasikan capres tunggal di mukernas. Apalagi istrinya (Wardatul Asriah) ikut bicara,” paparnya.
    
Beres pertemuan di Kuningan, RY bersama Amir dan Fadly disebut-sebut menggalang suara mayoritas ketua DPW untuk menolak deklarasi. Mereka berkumpul di Hotel Crown, Jakarta akhir bulan lalu(26/1). Ada sekitar 26 DPW hadir dalam pertemuan itu. Mereka akhirnya satu suara untuk menjegal niatan SDA.
    
Pertemuan berlanjut pada H-1 Mukernas di Grand Panghegar Bandung. Para penguasa wilayah mulai merumuskan alasan mereka menolak pendeklarasian SDA. Rachmat kemudian melempar wacana bahwa PPP harus memiliki capres lebih dari satu. Ketika semuanya sepakat, sembilan nama kemudian diluncurkan ke forum.
    
Mereka yakni Jusuf Kalla, Joko Widodo, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Isran Noor, Jimly Asshiddiqie, Yenny Wahid dan Jenderal Moeldoko. Belakangan dua nama terakhir dicoret karena tidak mau dicapreskan.
    
Jelang Mukernas, sejatinya SDA kembali mengundang sejumlah ketua DPW di sebuah kamar khusus di Grand Panghegar. Di kamar tersebut, SDA tidak mau langkahnya untuk mendeklarasikan diri dijegal. Namun sejumlah ketua DPW justru membelot.  (gar)

BOGOR - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) sudah jarang berkomunikasi dengan pengurus wilayah. Ada dugaan, ini terkait

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News