Jaringan Aktivis Muda Golkar Apresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Muda Golkar yang tergabung dalam Jaringan Aktivis Muda Partai Golkar (JAM Golkar) mengapresiasi kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Mereka menilai Airlangga mampu membawa Partai Golkar keluar sebagai pemanang kedua perolehan suaran di dari goncangan cukup besar dan pada Pemilu 2019 mampu menjadi pemenang kedua perolehan kursi di DPR RI.
“Harus diakui bahwa apa yang diperoleh Partai Golkar pada Pemilu 2019 ini tidak terlepas dari kepemimpinan Pak Airlangga yang meski 1,5 tahun mengemban amanah sebagai Ketum setelah Golkar kena musibah politik tetapi mampu menjadi pemenang kedua perolehan kursi di DPR RI. Ini bukan kerja mudah maka pantas kami apresiasi,” kata Koordinator Jaringan Aktivis Muda Golkar, Jack Paskalis dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/6).
Dalam konteks ini, kata Paskalis, dinamika yang terjadi di internal Partai saat ini yang mendorong percepatan pelaksanaan Munas sangat tidak relevan. Munas Golkar secara aturan partai baru akan digelar pada Desember 2019.
“Makanya kami menyayangkan bahwa ada pihak yang patut diduga karena syahwat politik tertentu lalu mendorong percepatan Munas. Jika dasar percepat Munas karena hasil Pemilu 2019 justru harus diapresiasi karena Golkar pemenang kedua kursi DPR RI, apalagi Golkar baru saja selesai melewati masa penuh goncangan. Artinya kita baru saja selesai Pemilu lalu mulai diganggu lagi dengan dinamika seperti ini sangat tidak elok,” beber Jack.
Aktivis Muda Golkar, menurut dia, mengajak seluruh kader partai dan elite untuk tetap solid dan menahan diri.
"Ibaratnya Golkar ini baru saja melewati badai, sudah kembali tenang dan siap melangkah maju dengan agenda strategis maka harus dikuatkan. Jangan justru dibuat gaduh kembali apalagi jika ada pihak luar yang ingin campur tangan, kami tegas menolak," ungkapnya.
Inisiator JAM Golkar Hendrik Jauhari Oratmangun menambahkan semua pihak di internal Golkar harus dewasa mengambil sikap.
"Kita berharap agar kepentingan Golkar yang besar jangan dikorbankan hanya karena ambisi politik sesaat. Apalagi saat ini masih banyak kader yang bertarung di MK. Maka sangat tidak elok kita mulai dengan dinamika percepatan Munas yang justru sangat mengganggu agenda strategis partai ke depan," pungkas Hendrik.(fri/jpnn)