Jarnas '98 Apresiasi Penilaian Komnas HAM Terkait Pernyataan Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98) Sangap Surbakti mengapresiasi pendapat Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi terhadap calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan hak asasi manusia (HAM).
Menurut Dosen Ilmu Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini, pernyataan Prabowo seharusnya disambut oleh calon presiden nomor urut 1 dan 3 untuk berkontribusi ide dan gagasan dalam mengimplementasikan penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu, bukan justru mengekploitasi korban dan keluarganya demi kepentingan politik.
“Saya heran, kenapa setiap Pak Prabowo maju di Pilpres selalu saja ada isu pelanggaran HAM yang dialamatkan ke dia? Padahal Komnas HAM sudah sangat jelas dan tegas bahwa Pak Prabowo tak terkait dengan pelanggaran HAM,” ujar Sangap, Rabu (13/12).
Tokoh pergerakan mahasiswa '98 yang terafiliasi di Forum Kota (Forkot) ini mengatakan Komnas HAM mengakui bahwa Prabowo berkomitmen kuat untuk menyelesaikan kasus HAM.
“Jadi, saya minta capres nomor urut 1 dan 3 untuk memberikan gagasan dalam menyelesaikan kasus HAM ketimbang terus-menerus menyalahkan Prabowo,” ujar Sangap.
Menurut Sangap, Indonesia sulit menjadi negara maju apabila calon presiden nomor urut 1 dan 3 terpilih di Pilpres 2024 mendatang, karena keduanya selalu mengungkit permasalahan masa lalu tanpa disertai solusi.
“Pemimpin itu harus memiliki segudang gagasan, ide, dan komitmen yang kuat dalam menyelesaikan persoalan bangsa yang masih berlarut-larut. Kalau hanya bisa menggerutu dan menyalahkan orang lain, mau jadi apa Indonesia dipimpin orang seperti itu?” ujar Sangap.
Sangap pun mencontohkan Nelson Rolihlahla Mandela yang secara legawo bisa memaafkan lawan politiknya ketika ia terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan pada 10 Mei 1994.