Jatim Jadi Penyangga Indonesia Timur
jpnn.com - SURABAYA – Gangguan ekonomi sekecil apa pun di Jatim, akibatnya akan memukul hingga Indonesia Timur, juga Indonesia. Sebab, selain Jatim menjadi produsen barang-barang kebutuhan di Indonesia Timur, produk provinsi itu menguasai 31,9 persen perputaran barang di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jatim Soekarwo ketika berdiskusi dengan rombongan dari Jawa Pos yang dipimpin langsung oleh Pemimpin Redaksi Nurwahid Jumat (5/9). Ikut pula Manajer Pemasaran Nunuk Maghfiroh serta Kepala Kompartemen Metropolis dan For Her Ariyanti Kurnia Rakhmana. Sementara itu, Soekarwo didampingi Asisten IV Setdaprov Sukardo dan sejumlah pejabat lain.
”Makanya, saya mengajak agar Jawa Pos ikut serta membantu membentuk sebuah networking informasi,” kata orang nomor satu di jajaran pemerintahan Jatim tersebut. Menurut dia, banyak pelaku bisnis yang tidak bisa bertemu dan tidak tahu informasi di daerah lain sehingga potensi bisnis hilang sia-sia. ”Jadi, harus sering mengadakan semacamevent networking bersama kami sehingga perputaran ekonomi di Indonesia makin maksimal,” tambahnya.
Dikatakan Soekarwo, Pemprov Jatim sendiri memang sudah mempunyai sejumlah kantor perwakilan dagang di hampir seluruh provinsi. ”Tapi yaitu. Namanya birokrasi, ada aturan-aturan yang membuatnya tak bisa berlari cepat. Makanya, dibutuhkan entitas baru yang bisa digerakkan Jawa Pos, yang larinya lincah-lincah ini,” tambahnya. Dia mencontohkan, untuk daftar harga sembako di pasar saja, kebanyakan ibu modern tidak tahu. ”Harusnya ibu-ibu tahu harga supaya tidak dibohongi samapembantunya,” kata Soekarwo dengan nada bercanda.
Pemred Jawa Pos Nurwahid menyambut baik tawaran tersebut. ”Pasti akan kami tindak lanjuti. Karena setiap program yang kami lakukan selalu bertujuan untuk memprovokasi gerakan perubahan ke arah yang lebih baik,” terangnya. Untuk itu, Nurwahid berharap komunikasi yang ada bisa semakin diintensifkan.
Di tempat yang sama Kepala Kompartemen Metropolis Ariyanti Kurnia Rakhmana menyatakan terima kasih atas usulan Soekarwo membuat daftar harga kebutuhan pokok. ”Segera akan kami buat dengan format sedemikian rupa sehingga menarik, tapi tetap informatif. Juga penting agar para suami tidak bertanya-tanya kenapa uang belanja yang diberikan kepada istrinya cepat habis,” ucapnya dengan bercanda pula sehingga diskusi selama satu jam tersebut makin gayeng. (c11/ano)