Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda
jpnn.com - SAMARINDA - Sejam setelah ledakan bom molotov di gereja Oikumene di Samarinda pada Ahad (13/11), polisi mendatangi sebuah bangunan bercat putih, sekitar 200 meter dari TKP.
Juhanda, menurut catatan kartu penduduknya, tinggal di gedung tersebut.
Berukuran 40 meter persegi, bangunan itu dulu dikenal sebagai masjid.
Rumah itu beratap kerucut dengan sebuah pengeras suara. Tidak ada tanda bulan dan bintang di pucuk atap.
Kepolisian membawa tiga orang lagi dari lokasi itu. Satu di antaranya diketahui bernama Gofar. Warga mengenalnya sebagai imam masjid.
Adapun Juhanda alias Jo, dikenal sebagai penjaga masjid (marbot).
Dia tinggal di kamar belakang. Biliknya berukuran 3x4 meter. Di dekat pintu, berdiri rak penuh dengan buku.
Seluruh pustaka itu, beberapa di antaranya novel religi, telah dibawa polisi.