Jelang Kampanye, Polri Ingatkan Jangan Sebar Hoaks di Medsos
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri mewanti-wanti netizen tidak menyebarkan hoaks di media sosial, khususnya pada masa kampanye Pemilu 2019.
Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Budi Setiawan mengatakan, kemajuan teknologi yang cukup cepat dan pesat harus diantisipasi.
Budi menjelaskan, Mabes Polri sebenarnya tidak pengin juga menangkap pelaku kejahatan terkait penggunaan medsos sebanyak-banyaknya. Karena itu, sedini mungkin sudah diberikan sosialisasi agar tidak menyalahgunakan medsos.
"Kami berusaha sedini mungkin, melakukan sosialisasi memberikan pengertian apa itu hoaks, apa itu medsos, manfaat atau tujuannya," kata Budi dalam diskusi "Kampanye Asyik, Damai dan Antihoaks" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).
Menurut Budi, kadang pengguna medsos tidak cermat ketika menerima suatu informasi. Lantas karena pengin cepat atau jadi yang pertama, informasi itu kemudian disebar. Padahal, penerima informasi itu tidak mengecek dan mencerna, dan tak mempelajari dampak-dampak yang bakal ditimbulkannya. "Oleh karena itu banyak dampak yang ditimbulkan," ungkap Budi.
Dia menjelaskan berdasar deteksi Polri, sebenarnya cukup banyak informasi yang mengandung hoaks menyebar di medsos. "Cukup banyak, bahkan sehari bisa ribuan," katanya.
Jenderal bintang satu ini melihat penyebaran informasi hoaks memang cukup masif di medsos. Karena, sebagai bentuk pencegahan polisi mencoba memberikan kesejukan. "Karena tugas kami menyejukkan dan memberikan suatu penjelasan bahwa informasi itu bukan dan hoaks," ungkap dia. (boy/jpnn)