Jelang Kunjungan Michelle Bachelet, Tiongkok Perketat Pengawasan Warga Uighur
jpnn.com, TIONGKOK - Pemerintah China telah mengeluarkan arahan baru yang melarang warga Uighur di wilayah Xinjiang membahas jaringan kamp interniran atau menerima panggilan dari nomor telepon internasional.
Hal ini dilakukan Otoritas Tiongkok menjelang kunjungan Komisaris Tinggi PBB Michelle Bachelet ke Xinjinang yang banyak di huni Muslim Uighur.
Kepada Radio Free Asia (RFA), Rabu (18/5), salah seorang petugas kepolisian yang bekerja di Kashgar (dalam Bahasa China, Kashi) mengatakan kepada RFA bahwa polisi menerima pemberitahuan khusus dari pemerintah tentang bagaimana mempersiapkan kunjungan Michelle Bachelet yang akan berlangsung bulan ini.
Polisi tersebut mengatakan dirinya adalah anggota Partai Komunis China yang mendapatkan tugas memainkan peran utama dalam menyebarkan pemberitahuan selama sesi studi politik dan menegakkan mandat China terhadap Muslim Uighur.
“Sesi studi politik diadakan pada hari Rabu, dan pemberitahuan prefektur dan daerah otonom sedang dipelajari saat mereka tiba,” kata petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya kepada RFA.
Meski tanggal kunjungan Michelle Bachelet ke China dan Xinjiang belum diumumkan, kelompok-kelompok hak asasi Uighur meminta Bachelet untuk mengunjungi wilayah Xinjiang dan merilis laporan yang terlambat tentang tuduhan penyiksaan, kerja paksa, dan pelanggaran hak berat lainnya yang terdokumentasi dengan baik terhadap penduduk setempat.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian beberapa waktu lalu mengatakan delegasi Komisaris Tinggi PBB pada akhir April 2022, telah tiba di Guangzhou di Provinsi Guangdong, China Selatan, di mana mereka masih ditahan di karantina sebagai persyaratan wajib protokol kesehatan COVID-19, sebelum menuju ke Xinjiang.
Para pejabat setempat langsung mengeluarkan pemberitahuan yang melarang orang Uighur berbicara tentang “pendidikan ulang” atau kamp interniran, tetapi menambahkan bahwa jika topik itu muncul, mereka seharusnya hanya menyebutkan aspek-aspek positif dari pendidikan ulang, yaitu bahwa itu adalah jalan untuk menjalani kehidupan yang baik dan normal.