Jelang Lebaran, BNN Antisipasi Penyelundupan Sabu dari Malaysia
jpnn.com, BATAM - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri meningkatkan kewaspadaan saat bulan suci ramadan. Sebab saat itu, akan banyak TKI yang pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri di kampung. Hal itu dikhawatirkan menjadi jalur masuk narkoba ke Indonesia melalui Batam.
Kepala BNNP Kepri Nixon Manurung tidak membantah adanya upaya sindikat narkoba yang memakai jasa TKI untuk menyelundupan sabu ke Indonesia melalui Batam. Apalagi jelang bulan ramadan, banyak TKI yang berada di Malaysia pulang ke Indonesia dan itu menjadi target besar sindikat narkoba.
"Para sindikat memanfaatkan jasa TKI yang hendak pulang kampung. Mereka diiming-imingi upah besar," kata Nixon, kemarin.
Untuk mencegah masuknya narkoba, pihaknya pun akan lebih meningkatkan pengawasan di seluruh daerah. Bahkan pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah instansi.
"Kepri merupakan wilayah yang dekat dengan Malaysia dan selama ini sering dimanfaatkan sebagai jalur transit penyelundupan narkoba. Sehingga momen ini harus diwaspadai agar tidak dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba," tegas Nixon.
Sementara Kabid Berantas BNN Kepri, Bubung Pramiadi mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi upaya penyelundupan narkoba di Kepri, terutama jelang Lebaran. Tim tersebut terdiri dari perwakian BNN Kepri, Kepolisian, Bea Cukai, Kantor Imigrasi, Pelabuhan, Karantina.
"Kegiatan rutin untuk pengawasan sudah dilakukan. Jadi itu yang akan lebih ditingkatkan khususnya menjelang Lebaran ini," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, BNN Kepri mengagalkan penyelundupan 21,5 kilo sabu ke Indonesia melalui pelabuhan Karimun. Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari pengakuan ketiganya, mereka tegiur imbalan puluhan juta untuk membawa sabu ke Indonesia. (she)