Jelang Lebaran, BRI Beri Layanan KMK SPBU
jpnn.com, SURABAYA - Guna mendukung para pengusaha SPBU dalam menyediakan pasokan bahan bakar minyak saat arus mudik (H10) sampai dengan arus balik (H+10) Lebaran 2017, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyediakan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) talangan SPBU Lebaran.
Ebeneser Girsang, Pemimpin Kantor Wilayah BRI Surabaya, mengatakan kredit modal kerja merupakan salah satu produk unggulan dari BRI yang bertujuan untuk membiayai penambahan modal kerja mencakup penambahan piutang maupun persediaan.
Selain Kredit Modal Kerja, Bank BRI juga memiliki fasilitas kredit untuk pembelian aktiva tetap/kredit investasi.
Girsang menjelaskan, produk KMK Talangan SPBU Lebaran secara khusus diberikan kepada SPBU Pertamina, baik yang melakukan pembelian bahan bakar subsidi maupun non subsidi selama momentum Lebaran.
KMK Talangan SPBU Lebaran dapat diajukan tanpa adanya agunan tambahan, apabila debitur memanfaatkan layanan Cash Pick Up yang diberikan oleh Bank BRI.
“Selain itu, Bank BRI juga menawarkan suku bunga khusus dan provisi yang menarik pada KMK Talangan SPBU Lebaran. Periode program berlangsung mulai 12 Juni 2017 hingga 12 Juli 2017,” kata Girsang seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
Dia menambahkan, debitur KMK Talangan SPBU Lebaran maupun nasabah BRI tidak perlu khawatir layanan cash pick up karena Bank BRI memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabahnya dengan menyiapkan layanan cash pick up hari Sabtu-Minggu selama 3 minggu yakni tanggal 10–11 Juni 2017; 1718 Juni 2017; dan 24-25 Juni 2017 dan layanan khusus selama 1 minggu tanggal 26 Juni–2 Juli 2017.
“Selain di Kantor Wilayah BRI Surabaya, layanan ini juga bisa dilakukan di semua kantor cabang BRI Kanwil Surabaya yakni Bangkalan, Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Pamekasan, Sampang, Sidoarjo, Sumenep, Tuban, Surabaya Rajawali, dan Surabaya Tanjung Perak,” tambahnya.
Terkait kinerja tahun ini, dijelaskan, sampai dengan Triwulan I/2017, Kantor Wilayah BRI Surabaya telah menyalurkan kredit 26,9 triliun naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 22,7 triliun. Penyerapan kredit terbesar masih dari UMK yakni 72 persen atau Rp 19,6 triliun. (fix/hen)