Jelang Liga 2, Persikad Depok Malah Kisruh
jpnn.com, DEPOK - Kabar tak sedap datang dari Persikad Depok. Di tengah persiapan mengarungi kompeisi Liga 2, muncul kabar jika klub kesayangan warga Depok itu pecah.
Penyebabnya, pengurus lama Persikad di bawah pimpinan Adi Gunaya mengaku sedang mempersiapkan tim baru. Bahkan, dengan nama yang sama.
Disinggung mengenai alasannya membentuk tim dengan nama Persikad, Adi mengaku hal itu dilakukan lantaran terdapat permasalahan yang belum diselesaikan manajemen saat ini.
Sebab, sambungnya, sejak Persikad diambil alih pada April 2016 dari Purwakarta, PT Persikad Paricara Dharma yang menaungi Tim Persikad berjanji akan melunasi utang dari pengurus yang lama.
Adi tidak menyebutkan nominal. Yang jelas, lanjutnya, jumlahnya cukup banyak. Sekitar 25 skuat tim dari pemain hingga perangkat lainnya yang belum dibayar. Itu termasuk pemain asing Jean Paul Boumsong. "Kami sudah pernah ditegur FIFA dan dapat surat,” paparnya.
Adi menjelaskan, pada 2015 Persikad sempat “dinego” ke Pemerintah Kabupaten Purwakarta hingga berganti nama menjadi Persikad Purwakarta. Namun pada 2016, seiring terpilihnya Idris Abdul Shomad sebagai Wali Kota Depok, Persikad diboyong kembali ke Depok.
”Saya cuma minta satu, utang lama dibereskan. Waktu itu dikasih limit waktu sampai Desember 2016, tapi sampai detik ini belum ada pembayaran yang dilakukan,” tuturnya.
Adi optimistis tim yang dipimpinnya akan diakui dan berlaga di Liga 2. Sebab, sambungnya, pihak PSSI tahunya Persikad itu dipimpin oleh tiga orang. Selain dia yang menjabat sebagai Direktur Utama, dua nama lain adalah Rahmat Hidayat (Sekum) dan Yuyun Wirasaputra (Ketua Persikad Depok) di eranya. "Saya punya bukti. Tapi okelah, yang penting utang dibayar,” ucapnya. (raf/jpg/jpnn)