Jelang Pemilu, FBR Luncurkan Program Jaga Kampung untuk Tangkal Hoaks
“Saya kira hoaks itu sama dengan fitnah. Al Fitnatul Ashaddu Minal Qhat, atau Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Saya sepakat hoaks dimasukan ke kejahatan luar biasa,” ujar KH Lutfi.
Pada kesempatan tersebut, FBR juga meluncurkan program yang disebut Jaga Kampung dan JAWARA Antihoaks.
“Menjaga Indonesia terlalu luas, menjaga Jakarta, dan Jabodetabek terlalu luas. Kita cukup jaga kampung saja,” ujar pemimpin organisasi masyarakat yang cukup populer di Jakarta dengan ratusan ribu anggota yang tersebar di wilayah Jabobetabek.
“Kita himbau teman-teman untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk mensukseskan Pilpres yang aman, damai, sejuk dan berintegritas. Anggota kita kan tersebar di masing-masing di RT dan RW, mereka siap bantu antisipasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar KH Lutfi.
FBR, ungkap Lutfi telah mensosialisasikan spanduk sosialisasi Jaga Kampung dan mengkampanyekan hashtag #2019fbrjagainkampung.
Lutfi pun mengajak anggotanya untuk memverifikasi informasi yang diterima sebelum memforward ke group, baik di media sosial maupun platform chatting populer seperti WhatsApp.
“Belajar dari Suriah, konflik yang terjadi di Suriah berawal dengan hoaks,” ujar KH Lutfi.
Masyarakat dunia sempat dihebohkan dengan munculnya penanyangan foto dan gambar di media sosial media terkait konflik yang terjadi di Suriah, mengundang simpati bahkan kecaman dari netizen dari berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.