Jelang Pemilu, IT Polri Rusak
jpnn.com - JAKARTA -- Indonesia Police Watch menilai Polri belum siap mengatasi permasalahan ancaman keamanan jelang proses pelaksanaan pemilihan umum dan presiden 2014. Alasannya, karena berbagai peralatan teknologi dan informasi milik Polri rusak.
"Ironisnya, Polri ternyata belum siap karena berbagai peralatan pemantaunya dalam keadaan rusak dan tidak bisa berfungsi maksimal," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, Rabu (4/12).
Neta menjelaskan pantauan IPW saat ini berbagai peralatan IT di Pusat Pengendalian Operasi Polri tidak berfungsi.
Menurutnya, kerusakan ini sebenarnya sudah terjadi sejak enam bulan yang lalu dan belum ada upaya perbaikan maksimal. Peralatan IT di Pusdalop Polri sudah ada sejak tahun 2004 dan pernah direnovasi pada tahun 2009. "Sejak itu tidak ada perbaikan lagi," tegasnya.
Ia menjelaskan IT Pusdalop berfungsi untuk menerima, menganalisa, dan mengevalusi laporan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dari seluruh Indonesia. Pusdalop bagian dari penting dari sistem laporan harian Polri yang diterima dari kepolisian resor seluruh Indonesia.
Laporan lengkap ini untuk diolah dan dilaporkan ke Kapolri dan tembusannya ke presiden. "Sehingga elit pemerintahan tahu persis situasi Kamtibmas di seluruh Indonesia," ungkap Neta.
Dengan rusaknya Pusdalop Polri, lanjut dia, tentu akan sulit memantau, menganalisa, dan mengevaluasi kondisi rill di berbagai daerah, sementara proses pemilu dan pilpres 2014 sudah akan dimulai April mendatang.
Untuk itu IPW mendesak Kapolri Sutarman segera memperbaiki kondisi Pusdalop Polri agar kondisi tanah air menjelang pemilu dan pilpres 2014 bisa diantisipasi. "Sehingga konflik dan kerusuhan tidak terjadi sepanjang proses ajang demokrasi tersebut," kata Neta.