Jelang Ramadan 2019, Harga Bawang Putih Naik 100%
Dia menjelaskan, pemerintah sudah menggelontorkan komoditas yang mengalami kenaikan. Seperti Balikpapan sudah diberikan stok bawang putih sebesar 2,5 ton, Samarinda 11 ton. “Itu harus bisa membantu menurunkan harga yang sudah cukup tinggi di pasaran,” katanya.
Dia mengatakan, untuk bawang putih saat ini 90 persen masih impor. Oleh karena itu, pihaknya berusaha menjaga kestabilan harga mungkin dengan memasok lebih banyak bawang impor. Tingginya impor bawang saat ini masih dibutuhkan untuk kestabilan harga.
“Permintaan yang cukup banyak membuat harga di pasaran meningkat tajam. Kita masih butuh impor agar harganya lebih rendah. Namun, kita tetap tingkatkan produktivitas bawang dalam negeri. Agar sedikit demi sedikit bisa mengurangi ketergantungan impor dengan pemenuhan kebutuhan dari petani lokal,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa observasi di pasar tradisional dan distributor. Untuk suplai bahan pangan di Samarinda dan sekitarnya cenderung aman. Hanya, di beberapa yang sudah mengalami kenaikan harga, seperti cabai, bawang putih, dan bawang merah.
“Untuk suplai sangat aman. Kenaikan ini disebabkan kebiasaan harga yang sudah naik. Makanya kita imbau masyarakat jangan panik dan membeli berlebihan,” ujarnya.
BACA JUGA: PascaPemilu 2019, Reaksi Pasar Keuangan Masih Lesu
Pihaknya juga mengimbau untuk para pedagang agar tidak menaikkan harga secara berlebihan karena permintaan yang melonjak. Boleh menaikkan tapi jangan terlalu tinggi, agar tidak memengaruhi inflasi Kaltim.
“Kenaikan harga pasti terjadi. Namun, kami berusaha menekan agar kenaikannya tidak terlalu memberikan tekanan terhadap tingkat inflasi kita,” tutupnya. (*/ctr/ndu/k15)