Jelang Ultah Bunuh Diri, Surat Wasiat Panjang Sekali
“Kalau dengan saya sih dia ramah anaknya, sering ngobrol, sering nyapa, sering belanja di sini,” jelas Ibrahim sembari menunjuk sebuah warung yang tepat berada di depan rumahnya.
Namun kata Ibrahim, ia sempat mendengar cerita beberapa warga yang menilai Feri agak pendiam belakangan ini. “Katanya ada yang lihat si Feri ini suka duduk melamun sendiri,” tambahnya.
Saat jenazah tiba di Unit Gawat Darurat RS Anton Sudjarwo, terlihat Suhardi bin Udin, ayah Feri. Dia sangat terpukul dengan kepergian putranya.
Saat jenazah putranya turunkan dari mobil ambulans, Suhardi meneteskan air mata. “Anak saya itu Bang, anak kandung saya Bang,” ujarnya terisak.
Suhardi sendiri masih sulit untuk dimintai keterangan. Termasuk mengenai penyebab mengapa akhirnya Feri mengakhiri hidupnya. “Saya sakit stroke, sudah lama ndak ketemu dengan Feri,” ceritanya.
Pria yang mengaku tinggal di Gang Lancang Kuning, Sungai Jawi ini tampak kebingungan bagaimana mengurus jenazah putranya.
“Saya ndak tau, mau dimakamkan di Pal atau Kakap mungkin,” tuturnya. (isa)