Jemaah Haji Bertambah, Masalah Jangan Ikut Bertambah
Selain kelima hal tersebut, dipaparkannya, ada sepuluh hal lainnya yang turut menjadi perhatian Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Seperti manajemen jamaah resti dan lansia.
Hal ini untuk memastikan tenaga pendamping serta penanganan tindakan darurat. Prioritas pemeriksaan imigrasi (keluar dan masuk arab Saudi) bagi jamaah lansia dan jamaah Resti.
Kesiapan maktab sesuai dengan nomor dan jumlah jamaah. Penjelasan tentang berbagai fasilitas dan cara penggunaan fasilitas di pesawat, maktab, fasilitas bus, fasilitas elektrik dan lain-lain.
Kasus kebakaran, kasus jamaah yang tidak bisa gunakan bus dan lain-lain karena kurang mantabnya penjelasan waktu manasik dan waktu di maktab bisa dihindari.
Keberadaan dan penandaan fasilitas Indonesia yang eksklusif mencolok, misalnya dengan bendera, ukuran dan warna yang mudah diidentifikasi jamaah.
Jumlah posko dan militansi petugas perlindungan dan keamanan khususnya pencari jamaah hilang harus ditingkatkan, baik di Makah, Madinah terutama di Mina. Kualitas dan kuantitas fasilitas di ARMUNA terutama di Mina harus terus diperbaiki.
Misalnya kualitas toilet dan kapasitas tenda agar jamaah tertampung dengan layak. Mengingat pernah ada kasus jamaah harus tidur miring karena tenda tidak cukup
Sosialisasi, edukasi dan persuasi regulasi hari tarwiyah dan waktu jumroh harus terus dijelaskan dengan baik.