Jembatan Comal Baru Bisa Dilewati Jumat
Polisi Alihkan Arus ke Jalur Tengahjpnn.com - JAKARTA - Target perbaikan jembatan comal, di Pemalang, Jateng, yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) gagal. Sebab, jembatan itu batal beroperasi pada hari ini (24/7).
Namun baru bisa dilewati oleh pemudik pada hari Jumat (25/7). Hal itu membuat kemacetan di jalur tengah dan selatan masih belum bisa terurai.
Kepastian itu dikatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto kemarin (23/7). Menurut Djoko kini masih ada perbaikan oleh petugas di lapangan. Pengerjaan berupa pemasangan gorong-gorong di jembatan yang ambles. "Kami terus kerjakan secepat kami bisa," jelasnya.
Djoko mengatakan kini progres perbaikan sudah mencapai 90 persen. Djoko terus memantau setiap jam perkembangan jembatan yang ada di Pemalang Jawa Tengah itu. Namun bangunan itu belum bisa digunakan pada hari Kamis.
"Baru hari Jumat bisa digunakan. Kalau tidak ada aral melintang Kamis sore. Kami terus pantau," kata dia.
Menurut pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu ketika dibuka jembatan itu hanya akan bisa dilewati oleh mobil pribadi dan kendaraan roda dua. "Akan kami buka namun untuk mobil kecil dan kendaraan roda dua," jelasnya.
Djoko mengakui bahwa imbas amblesnya jembatan itu membuat jalur tengah dan jaur selatan dipadati oleh kendaraan. Seperti angkutan umum kendaraan pribadi bahkan kendaraan pengangkut sembako. "Mau tidak mau harus diselesaikan secepatnya," jelasnya.
Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto mengatakan progres pekerjaan di jembatan comal sudah sesuai dengan rencana. Menurut dia amblesan sudah ditangani dengan cepat. Tidak ada lagi perubahan jembatan karena penurunan tanah. "Sudah ditangani. Tidak ada lagi amblesan," kata dia.
Dia menjelaskan, kini alat berat sudah mulai ditarik dari lokasi perbaikan. Setelah itu, petugas akan melakukan penimbunan dengan tanah. Sehingga satu-dua hari ke depan jembatan itu sudah bisa dilewati.
Murjanto menjelaskan imbas amblasnya jembatan itu membuat membuat Kementerian PU mengeluarkan dana besar untuk perbaikannya. Diperkirakan dana yang dikeluarkan sebesar Rp 7 miliar. Dia mengatakan dana Rp 7 miliar bukan untuk biaya pembenahan secara keseluruhan.
Melainkan hanya untuk pembenahan yang sifatnya darurat. "Penguatan jembatan biayanya Rp 7 miliar," jelasnya.
Selain memperbaiki jembata, Kementerian PU akan membuat jalan untuk para pejalan kaki. Pasalnya selama ambles, pejalan warga sekitar harus naik perahu untuk menyeberang. "Sudah kami buatkan," paparnya. Sementara itu, terkait perbaikan Jembatan Comal Kementerian
Perhubungan (kemenhub) membuat beberapa jalur alternative. Jalur itu diperuntukkan bagi pengendara roda dua, mobil penumpang, bus dan kendaraan pengangkut barang.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, J.A Barata mengatakan jalur itu disediakan untuk memperlancar arus mudik lebaran tahun ini. Pasalnya dengan adanya perbaikan jembatan membuat penumpukan arus kendaraan dan keterlambatan angkutan umum sampai di tujuan. Dia mencontohkan dari Jakarta ke Terminal Tirtonadi di Solo bisa mencapai 10-15 jam.
Untuk motor, pengendara dari Jalan A. Yani 105 kilometer sebelum jembatan comal terdapat perempatan Perempatan Ismoyo. Belok kanan di perempatan itu. Lurus terus sekitar 820 meter. lalu lurus ke pos polisi Comal. Yang kedua yakni dari Jalan A.Yani belok kanan ke perempatan Ismoyo terus menuju ke jalan Raya Comal Pemalang.
Untuk mobil bisa lewat Pemalang menuju Bantarbolang terus ke Kesesi menuju Kajen teruss Wiradesa lanjut ke Pekalongan. Bagi yang menuju arah Ungaran via tegal bisa lewat Slawi-Randudongkal-Bobotsari-P urbalingga-Banjarnegara-Wonoso bo-Parakan-Temanggung-bawen-Un garan-Semarang. Jaraknya 270 km.
Sedangkan bagi pengendara ke Semarang dari Tol Pejagan bisa melintas ke Bumiayu-Prupuk-Purwokerto-Purb alingga-Banjarnegara-Wonosobo- Parakan-Temanggung-Bawen- Ungaran-Semarang. "Jaraknya 295 km," jelasnya.
Bagi kendaraan angkutan barang bisa melintas di Semarang-Ungaran-Magelang-Kebu men-Banyumas-Purwokerto-Prupuk -Bumiayu-Tol Pejagan. "Dari timur dan barat sama," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih pesimistis jembatan Comal mampu menampung banyak kendaraan. Karenanya, para pemudik diminta untuk menghindari pantura.
Imbauan tersebut disampaikan Wakakorlantas Brigjen Sam Budigusdian berdasarkan hasil evaluasi operasi ketupat hari pertama kemarin.
Dia menjelaskan, perbaikan jembatan Comal tidak akan bisa langsung membuat lalu lintas kembali normal. Selain itu, jalur alternatif pengganti jembatan Comal, meski sudah ada, masih belum siap sepenuhnya karena dipersiapkan mendadak.
Karenanya, baik jembatan Comal maupun alternatifnya tidak akan mampu menampung kendaraan besar. "Truk yang sangat besar tidak kami perbolehkan lewat jembatan itu maupun alternatifnya. Kami langsung arahkan ke jalur selatan," ujar Sam.
Dia menjelaskan, jembatan Comal hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil atau maksimal dua gardan. Itu pun harus bergantian. Sebab, jembatan darurat tersebut rawan bergeser meski pihaknya menilai pengerjaan jembatan tersebut sudah optimal .
Bagi para pemudik yang akan berangkat hari ini atau besok dan seterusnya, Sam meminta untuk mempersiapkan diri sejak awal. Bagi pemudik yang hanya sampai Tegal, Brebes, atau Pekalongan, disarankan untuk tetap melewati jalur pantura.
"Untuk yang mau ke Semarang dan kota-kota di sebelah timurnya hingga Jatim, sebaiknya sejak beberapa kota sebelum Pemalang sudah belok kanan ke jalur tengah," pesan mantan Dirlantas Polda Jatim itu.
Hal tersebut untuk menghindari penumpukan menjelang masuk kabupaten Pemalang. Sedangkan, kendaraan truk akan langsung dialihkan ke jalur selatan sejak dari pejagan. Untuk Bus, pihaknya sudah menyiapkan rute-rute alternatif yang nantinya menyesuaikan dengan trayek.
Pihaknya memastikan jajaran kepolisian di Jabar maupun Jateng sudah siap dengan pengalihan arus. Penjagaan sudah disiapkan di titik-titik pengalihan arus, dan petugas akan memberikan petunjuk jika para pemudik belum paham kondisi jalan di jalur tengah maupun jalur-jalur alternatif.
Bagaimana dengan Jatim? Sam menjelaskan, berdasar laporan Dirlantas Polda Jatim, persoalan kemacetan baru terjadi di pertigaan Mengkreng, Kertosono.
"Di situ ada pasar dan pusat oleh-oleh. Kondisi normal saja berat itu," ucapnya. Selebihnya, jalur pantura hingga banyuwangi maupun jalur Surabaya-Malang masih relatif lancar. (aph/byu)