Jembatan Gantung Putus di Probolinggo, 10 Korban Masih Menjalani Rawat Inap
jpnn.com - PROBOLINGGO - Jembatan gantung yang menghubungan Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan dengan Desa Pajarakan Kulon di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, roboh, pada Jumat (9/9). Peristiwa itu terjadi ketika siswa dan guru SMPN 1 Pajarakan melewati jembatan tersebut, Jumat (9/9).
Saat ini, sepulun korban yang terluka akibat jembatan gantung yang putus itu menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Mansur mengatakan bahwa 16 orang korban jembatan roboh yang dibawa ke RSUD, dan 10 di antaranya menjalani rawat inap di Ruang Asoka.
"Pasien rawat inap akan terus dilakukan observasi dan semua biaya selama perawatan ditanggung oleh pemerintah daerah. Insyaallah dua hingga tiga hari ini sudah bisa pulang, tergantung dari hasil observasi yang dilakukan tim medis," katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Probolinggo, Sabtu (10/9).
Dia menjelaskan semua pasien yang menjalani rawat inap dalam kondisi stabil. “Ada dua orang pasien yang patah tulang pada pergelangan tangan dan paha kiri yang sudah menjalani operasi,” ungkapnya. Mansur mengatakan lima korban lain menjalani rawat jalan. Satu orang yang dirawat di instalasi gawat darurat selanjutnya diizinkan melakukan rawat jalan.
Seperti diketahui, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kregenan dengan Desa Pajarakan Kulon putus ketika siswa dan guru SMPN 1 Pajarakan melewati jembatan itu pada Jumat (9/9).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pejabat provinsi menjenguk siswa dan guru yang terluka dan menjalani rawat inap di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Jumat (9/9) malam.
"Saya berharap korban putusnya jembatan gantung yang merupakan siswa dan siswi dari SMP Negeri 1 Pajarakan bisa segera sembuh dan segera membaik, serta tetap semangat agar bisa kembali ke sekolah," katanya. (antara/jpnn)