Jembatan Kutai Kartanegara yang Sebentar Lagi 'Hidup' Kembali
Agar Kumala Tak Menjadi Pulau HantuMisalnya, Februari lalu saat KM Rina Amelia tenggelam dan menewaskan seorang penumpang. ’’Ada tiga mobil pengangkut kebutuhan orang asing yang juga turut tenggelam waktu itu,’’ kata Ida Harini, pengelola salah satu warung apung di dekat penyeberangan menuju Pulau Kumala.
Pulau Kumala yang sejak dua tahun lalu pengelolaannya diambil alih Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kukar dari tangan PT El John Tirta Wisata tentu termasuk yang sangat diharapkan bupati bisa hidup lagi setelah jembatan tersambung. Menganggarkan Rp 5 miliar untuk revitalisasi pulau yang dibangun sejak 2000 itu, Rita menaruh impian besar di sana.
’’Saya ingin ada replika tujuh kerajaan Nusantara di sana. Mungkin perlu juga dibangun waterboom,’’ ujarnya ketika saya temui di rumah dinasnya di Tenggarong.
Saat ini, sebuah jembatan bagi pejalan kaki yang menghubungkan Tenggarong dengan Pulau Kumala juga tengah dibangun. Jadi, kelak pengunjung tidak perlu lagi menyewa kapal, kecuali jika ingin mengelilingi pulau yang dibuka sebagai destinasi wisata sejak 2002 tersebut.
Rita terakhir mengunjungi pulau itu Desember tahun lalu. Bersama beberapa pejabat yang diajak serta, dia sempat mencoba cable car. ’’Masih bagus kok secara keseluruhan. Tapi, memang harus dipercantik sebelum ditawarkan ke investor. Sudah ada (investor) yang berminat, tapi nunggu jembatan jadi dulu. Targetnya, paling lambat 2016 Kumala bisa ramai lagi,’’ tegasnya. (*/c5/ari)