Jenazah Abdul Rahman Disambut Ratusan Warga, Histeris
jpnn.com, BONTANG - Ratusan warga mengikuti langkah petugas yang membawa jenazah Abdul Rahman alias Beddu, yang diangkat dari perahu karet tim BPBD menuju rumah duka yang terletak di kampung Selambai RT 05, Kelurahan Loktuan, Bontang, Kaltim, Sabtu (9/6).
Isak tangis menambah situasi semakin begitu mengharukan. Keluarga pun histeris ketika petugas hendak membuka kantong jenazah. Bahkan ada salah satu keluarga yang hendak menerobos mendekati jenazah, namun warga bisa menenangkannya.
Abdul Rahman, di mata tetangga dipandang sebagai orang baik dan sabar. Ketika terdapat warga yang mengadakan hajatan, ia segera cekatan untuk membantu. Bukan itu saja, almarhum juga aktif berkomunikasi dengan warga lain.
“Kalau ada hajatan pernikahan, dia rajin sekali. Langsung segera cepat membantu,” ucap Amiluddin, tetangga korban.
Beddu tewas tenggelam saat pergi memancing. Jasadnya ditemukan tim gabungan pada hari keempat pencarian, dalam kondisi mengenaskan di perairan Pantai Teluk Lombok, Kutim.
Sebelum pergi melaut, warga merasakan ada keanehan dari korban. Amiluddin menceritakan, almarhum sempat memborong semua kue di sekitar kediamannya. Padahal sebelumnya tidak pernah melakukan hal seperti itu.
Tak hanya itu, korban sempat berdoa dan berpamitan dengan putranya yang berumur 6 tahun sebelum pergi. Hal ini seolah menjadi bukti perpisahannya untuk terakhir kalinya. “Penjual heran kenapa dia begitu membeli semua, padahal sebelumnya tidak pernah. Dia juga sempat berdoa ketika mau berangkat diakhiri dengan hembusan napas panjang,” kata Amiluddin.
Ia menuturkan, profesi korban merupakan seorang pekerja serabutan. Sempat bekerja untuk proyek pembangunan rumah rumah susun. Namun untuk mengisi waktu luang, ia bersama rekannya sering pergi memancing. “Hobinya memang mancing, sering dia pergi ke laut bersama rekannya,” ucapnya.