Jenderal Andika: Angkatan Darat Juga Bangga, Pengabdian Ini akan Dikenang Selamanya

"Karena RS lapangan ini benar-benar mandiri, bukan hanya bagaimana kita bergerak mengangkut Rumah Sakit Lapangan ke sasaran, dari kapala ke sasaran atau nanti suatu saat dari satu titik ke titik yang lainnya," ungkap jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu.
Mantan Komandan Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura (meliputi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah) itu mengatakan bahwa sekarang ini semua fasilitas yang dibutuhkan untuk Rumah Sakit Lapangan itu sudah ada di atas mobil sejak diangkut dari Batalyon Kesehatan II Kostrad.
"Sehingga dari Batalyon kita sudah bisa menyiapkan apa yang harus ada di atas truk, sesuai dengan truk nomor berapa, isinya apa, itu sudah sangat tertib," katanya.
Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mengatakan berdasarkan hasil evauasi dari penanganan bencana yang lalu, maka sekarang ini Rumah Sakit Lapangan sudah dilengkapi dengan dapur lapangannya. "Jadi, rumah sakit ini sudah memiiki dapur lapangan sendiri," ungkap Jenderal Andika.
Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayjen TNI Budiman mengatakan fasilitas Rumah Sakit Lapangan sama dengan RS pada umumnya. "Sama dengan rumah sakit, mulai dari fasilitas instalasi gawat darurat (IGD), kamar operasi, kemudian hingga ruang recovery, ICU, ruang perawatan, fasilitas laboratorium bahkan juga tenda untuk para petugas medis yang bekerja," kata Budiman.
Pasukan Batalyon Kesehatan II Kostrad Malang juga dikerahkan sebagai tenaga kesehatan yang akan bertugas di lokasi gempa bumi di Sulbar. Para pasukan Batalyon Kesehatan juga mendapatkan bekal makanan mendukung tugas mereka di lokasi gempa bumi.
Setiap personel akan mendapatkan bekal dinas makanan siap makan berupa nasi dan lauk pauk selama dua puluh hari. "Karena tugas kita memberikan pelaanan kesehana, bantu orang sakit, rang susah, oleh karena itu kitanya harus kuat, harus makan," pungkas Jenderal Andika. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: