Jenderal Badrodin, Umrah, Momong Cucu dan Makan Teratur
Selama ini, kata dia, tidak ada permasalahan antarlembaga. Kalau ada, kata dia, sudah diselesaikan dengan baik. "Apa masih ada? Tidak ada. Antara penegak hukum baik, TNI juga baik," katanya.
Haiti juga sudah memerintahkan perwira tinggi Polri mendukung Tito yang diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri.
Dia menegaskan, pencalonan Tito tidak merusak budaya pengkaderan di Polri. "Tidak, tidak ada seperti itu," katanya.
Meskipun Tito terbilang muda yakni jebolan Akpol 1987, itu tidak mengganggu soliditas internal Polri. Sebab, kata Haiti, dalam Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian calon Kapolri ialah pati aktif, memperhatikan jenjang karier dan kepangkatan.
Menurut dia, Tito sudah menjalani karier yang cukup. Mulai dari operasional, pembinaan, pendidikan, fungsi-fungsi di Polri. "Kemampuan teknis profesi itu dikuasai," ungkapnya.
Tito juga menguasai kemampuan manajerial. Jenjang kepangkatan juga sudah memenuhi syarat. "Komjen atau bintang tiga itu sudah memenuhi syarat. Tidak ada di situ (UU) disebutkan syarat senioritas," paparnya.
Dia sudah memerintahkan pati Polri untuk mendukung apa keputusan Presiden Jokowi. "Saya pikir tidak ada masalah. Yadi saya sudah mengarahkan bahwa kepentingan institusi harus diutamakan daripada pribadi atau kelompok," tuntasnya.
Menurut dia, masyarakat setiap hari menunggu karya polisi. Oleh karenanya Polri harus tetap mengabdi dan solid. "Kapolri bisa berganti tetapi pelaksanaan tugas tidak boleh tergangu," katanya. (boy/jpnn)