Jenderal Listyo: Siapa yang Membuat Mural Paling Pedas jadi Sahabat Kapolri
Lomba ini mengangkat tema "Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di Masa Pandemi Covid-19".
Polri juga menyediakan 10 slot mural subtema kritik untuk mereka.
Beberapa saat sebelum lomba mural ini digagas, publik menyaksikan bahwa mural-mural yang dibuat sebagian warga tentang kondisi sosial dan lain-lain terkini kerap diberangus dengan modus dicat ulang seluruhnya oleh petugas-petugas.
Lomba mural kali ini ditujukan untuk mengubah persepsi publik itu.
Terkait kebebasan berekspresi, Jenderal Listyo menjelaskan, hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis dan menghargai kebebasan berekspresi.
"Oleh karena itu tentunya kami institusi Polri berpegang teguh aturan-aturan yang ada, arahan dari Bapak Presiden terkait kebebasan berekspresi. Hari ini saya tegaskan bahwa Polri sangat menghormati kebebasan berekspresi," ujar mantan ajudan Presiden Jokowi itu.
Jenderal Listyo menjamin siapa pun yang berani melukis mural bernada positif maupun negatif akan menjadi sahabat Kapolri.
Menurut dia, mural bermuatan kritik positif jadi motivasi baginya. Begitu pula mural negatif juga boleh karena akan menjadi bahan evaluasi bagi Polri merefleksikan diri, menginstrospeksi diri untuk berubah agar bisa menjadi lebih baik sesuai harapan masyarakat.