Jepang Buka Kesempatan Pekerja Asing di Berbagai Perusahaan
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pekerja asing untuk bekerja dan tinggal di Jepang. Kebijakan ini dilandasi menurunnya angka kelahiran, dan tingginya jumlah pekerja lokal yang memasuki usia lanjut.
Hal ini berdampak juga pada program pemagangan yang diselenggarakan berbagai perusahaan di Jepang. Pemagang yang semula hanya diberikan waktu maksimal 3 tahun sekarang diijinkan selama 5 tahun.
“Pemagang yang telah menyelesaikan pemagangan 5 tahun dapat melamar kerja sebagai pekerja setelah mereka memiliki kualifikasi bahasa Jepang yang dipersyaratkan (bahasa Jepang level 2/ N2) sehingga mereka bisa tetap di Jepang ataupun dapat kembali ke Indonesia berwirausaha dan membuka lapangan kerja,” kata Direktur Bina Pemagangan Asep Gunawan.
Hal tersebut disampaikannya seusai kunjungan pada perusahaan penerima peserta pemagangan, PT Isuzu Motor ltd, di Fujisawa, Jepang (6/11), setelah sebelumnya mengunjungi perusahaan pengirim OS Selnajaya.
“Pemerintah Jepang membutuhkan tenaga kerja asing dan peserta pemagangan dalam jumlah besar di sektor-sektor tertentu karena negara tersebut mengalami defisit jumlah tenaga kerja,” jelas Asep.
Sementara itu Sasaki Ryota, Assistant Manager Labour Relation Departement, PT Isuzu Motor ltd, Pabrik Fujisawa menuturkan nilai positif peserta magang Indonesia, seperti absensi yang baik, jarang telat dan tidak mendadak bolos kerja. “Selain itu pemagang asal Indonesia lebih prima, ceria, jujur dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Jepang (sederhana) dari pada pemagang asal negara lain,” ujar Sasaki.
Namun menurutnya, ada yang harus diperbaiki dari pemagang asal Indonesia, pengetahuan mereka minim mengenai musim di Jepang seperti teriknya cuaca di musim panas. “Peserta magang Indonesia yang berada disini (Isuzu) ada sebanyak 60 orang dari total jumlah 120. Kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut,” terang Sasaki.
Pemagang dan insinyur Indonesia banyak bekerja di prefektur Shizuoka, Aichi dan Fukuoka (sektor industri manufaktur khususnya otomotif), lbaraki (pertanian, perkebunan, peternakan), Miyagi, Hokkaido dan Okinawa (perikanan).