Jepang Buktikan Kepedulian Besar untuk Pengungsi Rohingya
jpnn.com, TOKYO - Jepang dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kependudukan (UNFPA) menandatangani bantuan senilai 3,7 juta dolar AS (sekitar Rp 58 miliar) untuk pengungsi Rohingya di Pulau Bhasan Char yang terpencil di Teluk Bengal, Bangladesh.
Bantuan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi, melindungi martabat dan keselamatan perempuan dan anak perempuan dari kekerasan berbasis gender, dan memberdayakan remaja dan pemuda.
“Meski banyak perempuan dan anak perempuan menderita masalah kesehatan reproduksi dan kekerasan berbasis gender akibat krisis Rohingya yang berkepanjangan, bantuan ke daerah-daerah tersebut relatif jarang,” kata Duta Besar Jepang untuk Bangladesh Ito Naoki, Selasa (22/11).
Sejak awal keadaan darurat pada Agustus 2017, Jepang telah menjadi pendukung setia dalam merespons fenomena pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Jepang menyumbang lebih dari 175 juta dolar AS (sekira Rp 2,7 triliun) untuk UNFPA dan badan PBB lainnya serta LSM-LSM di Bangladesh, termasuk melalui pendanaan baru ini.
“Mengingat krisis Rohingya telah memasuki tahun keenam, sangat penting untuk terus mendanai kehidupan para pengungsi yang lebih baik dan bermartabat, sambil melakukan segala upaya untuk repatriasi awal ke Myanmar," tutur Naoki.
Sejak Desember lalu, Bangladesh telah memindahkan hampir 20.000 pengungsi Rohingya dari total 1,2 juta pengungsi, dari kamp-kamp penampungan di Cox's Bazar ke Bhasan Char.
Warga Rohingnya mencari perlindungan di Bangladesh setelah melarikan diri dari tindakan brutal militer di wilayah asal mereka, Rakhine State di Myanmar.