Jepang Tawarkan Australia Bantuan Untuk Bangun Kapal Selam
Minggu lalu Jepang merayakan peluncuran kapal selam kelas Soryu terbaru, Oryu, yang pertama dari armada yang akan didukung oleh baterai lithium-ion.
Menurut Euan Graham, seorang peneliti senior dari Lowy Institute, tawaran asli Jepang untuk membangun kapal selam masa depan Australia tak memenuhi standar teknis Departemen Pertahanan Australia, meskipun kapal selam kelas Soryu saat ini adalah kapal selam terbesar yang dioperasikan secara konvensional.
"Jika negosiasi dengan Perancis tak berhasil, Departemen Pertahanan menghadapi keputusan yang menakutkan tentang apakah akan kembali ke langkah awal, termasuk mungkin meninjau kembali opsi kapal selam bertenaga nuklir," kata Graham.
Patroli gabungan
Dalam pembicaraan tingkat tinggi pada hari Rabu (10/10/2018), Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Jepang serta Australia membahas opsi untuk kerjasama militer dan keamanan yang lebih dekat sebagai bagian dari strategi Tokyo dalam "Strategi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".
Kano mengatakan hal yang mungkin bahwa Jepang akhirnya bisa melakukan patroli maritim bersama dengan Australia di perairan yang diperebutkan dari Laut China Selatan.
"Kekuatan Bela Diri maritim kami menimbulkan pelabuhan strategis di negara-negara ASEAN dan ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama," katanya.
"Laut China Selatan jelas merupakan wilayah yang sangat kontroversial, kami akan mempertimbangkan apa yang bisa kami lakukan bersama."
"Kami tidak melakukan pengawasan permanen saat ini, tetapi kami bisa memikirkan banyak hal yang bisa kami lakukan bersama di banyak tempat."