JFI Gandeng Lembaga Konsultan Korea demi Genjot Riset Fiskal di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Misbakhun yang membidangi keuangan dan anggaran tengah berupaya mendorong riset dan studi tentang fiskal. Untuk itu, Misbakhun yang juga inisiator Jurnal Fiskal Indonesia (JFI) menggandeng lembaga konsultan Korea Productivity Center (KPC).
JFI dan KPC menjalin kerja sama melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pada Rabu lalu (26/6) di Jakarta. Misbakhun dan Chairman KPC Kyoo Sung Noh meneken MoU yang berlaku untuk setahun ke depan itu.
Misbakhun dalam sambutannya mengatakan, jurnal-jurnal tentang fiskal di Indonesia masih sangat minim. Karena itu, JFI akan melakukan riset apakah kebijakan fiskal selama ini sangat menguntungkan berbagai pihak atau malah justru merugikan.
“Hasil kerja sama itu bisa dimanfaatkan lembaga pemerintah ataupun pelaku usaha. Jadi isi jurnal akan lebih konkret dan produktif serta bermanfaat bagi Indonesia,” ujar Misbakhun.
Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun dan CEO Korea Productivity Center (KPC) Kyoo Sung Noh usai penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (26/6). Foto: DPR
Merujuk pada poin-poin dalam MoU antara JFI dengan KPC maka kedua belah pihak menjalin sinergi yang saling menguntungkan melalui diskusi dan konsultasi yang memadai untuk mengembangkan program kerja sama pada Revolusi Industri 4.0. Untuk itu, papar Misbakhun, akan ada pertukaran informasi dan pengetahuan tentang Revolusi Industri 4.0 di antara kedua pihak.
Selain itu, katanya, MoU antara JFI dan KPC juga sebagai bagian dari ikhtiar mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Korea. “Bagaimanapun juga hubungan Indonesia dengan Korea harus diisi dengan hal positif dan produktif,” ujar legislator Golkar itu.
Adapun KPC berencana membuka cabang di Indonesia guna melakukan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, KPC akan menyediakan pelatihan bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bakal bekerja di Korea.