Jhoni Allen: AHY Tidak Punya Sejarah Perjuangan di Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Jhoni Allen Marbun mengatakan sejak awal Demokrat selalu ingin menjadi partai yang terbuka, humanis, dan dimiliki seluruh rakyat Indonesia.
"Bukan sebaliknya, yakni partai milik keluarga tertentu dengan tindakan semena-mena," kata Jhoni dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (16/10).
Jhoni meluruskan pemberitaan dan informasi yang beredar, yang menurutnya cenderung menyesatkan, memberikan tafsir rekayasa, dan memutarbalikkan fakta.
"Hal itu bukanlah yang pertama kali mereka lakukan. Yang awalnya dibilang pecah, padahal tidak ada perpecahan dalam perjuangan. Yang ada dalam perjuangan itu adalah kekompakan, walaupun ada perbedaan pendapat," kata Jhoni.
Dalam tubuh partai politik, Jhoni menilai perbedaan pendapat itu adalah cermin kekuatan semangat dan kekuatan perjuangan.
"Tetapi di sebelah sana (Kubu SBY-AHY, red) ada yang selalu mencari muka, asal bapak senang. Memberikan masukan yang salah tetapi disukai, yang pada akhirnya, pada waktunya meledak. Dan ini pun saya sudah sampaikan kepada Pak SBY pada saat saya diundang didampingi Benny K Harman," katanya.
Dia menjelaskan mengapa mengambil posisi berseberangan dengan Kubu SBY dan AHY. Jhoni mengaku ingin agar Partai Demokrat yang sesungguhnya, yang diinginkan para pendiri.
"Pak SBY itu ketua umum keempat. Sepanjang kepemimpinan ketua umum sebelumnya tidak pernah ada masalah walaupun terjadi perbedaan pandangan. Justru terjadi dinamika, perbaikan atas perbedaan pendapat. Kalau sekarang tidak. Mereka mengadopsi kekuatan-kekuatan yang menurut mereka paling benar dan mereka merasakan bahwa itu miliknya," tutur dia.