Jika Isu Ini Digoreng, Jokowi - Ma'ruf Amin Kewalahan
jpnn.com, SAMARINDA - Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Unmul, Luthfi Wahyudi menilai, pertarungan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin vs Prabowo – Sandiaga di Kaltim pada Pilpres 2019 akan berlangsung sengit.
Kandidat sama-sama kuat secara elektoral. Jokowi - Ma’ruf didukung partai besar di Kaltim. Begitu pula Prabowo-Sandi disokong koalisi pemenang Pilgub Kaltim 2018. Kemudian ditambah dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Berkarya.
“Gubernur dan wakil gubernur Kaltim terpilih dari koalisi Prabowo-Sandi. Itu punya nilai lebih jika mereka menjadi juru kampanye,” kata Luthfi, seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).
Sosok Sandiaga Uno, menurut Luthfi, juga punya nilai lebih jika dibandingkan dengan cawapres Jokowi, Ma’ruf Amin, yang sudah sepuh. Sandiaga bisa meraup dukungan dari anak-anak muda dan pengusaha. Jumlah pemilih pemula itu cukup besar di Benua Etam.
Meski begitu, lanjutnya, sosok Ma’ruf Amin tidak bisa diremehkan. Dia merupakan representasi NU. Punya basis pemilih loyal. Di Kaltim, kader NU cukup diperhitungkan.
“Meski kurang dikenal, ada waktu lebih dari enam bulan bagi Sandi untuk kampanye. Itu waktu yang cukup untuk sosialisasi. Ditambah dengan kader parpol yang berkoalisi itu kan salah satunya ada PKS. Mereka punya gerakan cukup masif untuk memengaruhi masyarakat,” papar dia.
BACA JUGA: Peluang Prabowo – Sandiaga Menang Lebih Besar
Secara umum, sebut dia, kekuatan dari masing-masing kandidat masih berimbang. Jokowi sebagai petahana punya pengaruh kuat. Dikenal luas oleh masyarakat. Di Kaltim, Prabowo-Sandi harus kerja keras mengalahkan Jokowi. Meski, ada beberapa catatan Jokowi di Kaltim. Seperti pelemahan ekonomi.